REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Tifatul Sembiring mengemukakan, PKS menempatkan kedudukan perempuan sebagai mitra dalam membangun peradaban di Republik Indonesia.
"PKS sudah memiliki buku Falsafah Dasar Perjuangan PKS yang memuat pandangan PKS tentang gender, bahwa kedudukan perempuan adalah 'partnership' (mitra) dalam membangun peradaban," kata Tifatul Sembiring dalam rilis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, hal tersebut tercermin dalam kenyataan PKS memiliki persentase total terbesar dalam menempatkan kadernya menjadi calon legislatif, baik di pusat maupun daerah. Namun demikian, menurut Tifatul, ada peraturan baru di PKS yakni sepasang suami-istri tidak dapat maju keduanya di dalam pemilu legislatif (pileg).
Bahkan, lanjutnya, istri-istri pejabat publik dari PKS pun juga tidak diperbolehkan untuk maju, agar dapat fokus mengelola keluarga.
Secara terpisah, Anggota Komisi II DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengatakan peringatan Hari Kartini bisa dijadikan momentum untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan dalam kontestasi Pilkada serentak, salah satunya dengan revisi UU Pilkada agar pro perempuan.
"Ini bisa terlihat dari hasil Pilkada serentak 2015 di mana jumlah calon kepala dan wakil kepala daerah perempuan masih jauh dari harapan," kata Hetifah Sjaifudian di Jakarta, Kamis (21/4).
Politisi Partai Golkar itu mengungkapkan jumlah keterwakilan perempuan pada Pilkada serentak 2015 menjadi perhatian para aktivis perempuan yang konsen di bidang politik.
Baca juga, Arti Hari Kartini Bagi Istri Ridwan Kamil.