Kamis 21 Apr 2016 17:43 WIB

BPPT: Pola Angin Mendukung Terbentuknya Awan Hujan

Rep: Ratna Puspita/ Red: Bayu Hermawan
alan Terendam Air. Kendaraan terjebak macet akibat ruas Jalan Gunung Sahari terendam luapan air Sungai Ciliwung, Jakarta, Kamis (21/4). Jalan Gunung Sahari terendam akibat hujan yang turun dari Rabu (20/4) malam hingga pagi.
Foto: Republika/ Wihdan
alan Terendam Air. Kendaraan terjebak macet akibat ruas Jalan Gunung Sahari terendam luapan air Sungai Ciliwung, Jakarta, Kamis (21/4). Jalan Gunung Sahari terendam akibat hujan yang turun dari Rabu (20/4) malam hingga pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (20/4) malam hingga Kamis (21/4) pagi ini. Akibatnya, sejumlah wilayah Jakarta dan Bekasi tergenang air.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebut hujan deras tidak hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya, namun juga beberapa wilayah Indonesia beberapa hari terakhir.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Tri Handoko Seto mengatakan hujan deras sejak Rabu sore ini karena terjadinya pola angin yang mendukung terbentuknya awan-awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Seto menuturkan, dalam skala tahunan atau musiman, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia memasuki masa transisi dari musim penghujan menuju musim kemarau.

"Pada masa transisi, sangat dimungkinkan terjadi hujan deras berhari-hari tetapi tidak kontinyu, melainkan stop and go," katanya melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (21/4).

Dia memaparkan pola angin yang terjadi saat ini merupakan bertemunya angin yang membawa masa udara dari belahan bumi utara di sebelah timur laut Indonesia dengan angin dari Australia.

Selain adanya tekanan tinggi yang mendorong masa udara dari timur laut Indonesia memasuki wilayah Indonesia, tekanan tinggi di Australia yang tidak terlalu kuat mengakibatkan kedua angin tersebut bertemu di sekitar Jawa Barat, Jakarta, dan Sumatera Selatan.

Seto melanjutkan pertemuan angin tersebut juga menghambat masa udara di sekitar Kalimantan bagian selatan sehingga di wilayah tersebut juga tumbuh banyak awan hujan. Untuk Jabodetabek, dia menganalisis, hujan pada Kamis hari ini tidak bakal sederas Rabu malam.

"Namun masih berpeluang terjadi hujan cukup deras yang diprediksi mencapai sekitar 150 mm dalam seminggu ke depan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement