REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo melakukan negosiasi sejumlah skema perdagangan antara Indonesia dengan Uni Eropa, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Belgia, Kamis (21/4).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut bahwa Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki Partnership and Cooperation Agreement (PCA) dengan Uni Eropa. Dia menyatakan, Indonesia sudah siap untuk melakukan negosiasi kerjasama perdagangan dalam konteks CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement).
"Ini merupakan sinyal kuat yang dikirim Indonesia ke dunia internasional mengenai daya saing dan ekonomi kita yang terbuka," kata Retno, seperti disampaikan Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.
Lebih lanjut, Retno menyebut bahwa perdagangan Indonesia selalu dalam posisi surplus dengan Eropa sepanjang sejarah. Sehingga, dengan skema CEPA ini, diharapkan perdagangan akan semakin meningkat dan menguntungkan kedua belah pihak.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyebut bahwa kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Eropa memiliki banyak bobot di aspek perdagangan. Satu hasil konkret yang ingin dicapai pemerintah dalam kunjungan kerja ke Eropa kali ini adalah penegasan tahap awal negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Uni Eropa dengan Indonesia.
"Itu akan menjadi perjanjian perdagangan dan kerjasama ekonomi raksasa karena menyangkut 28 negara anggota Uni Eropa dengan total penduduk 530 juta, dan perekonomian sebesar 18,5 triliun dolar AS per tahun," ucapnya.