REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan dukungannya terhadap upaya buruh-buruh di Jakarta menyampaikan aspirasinya ketika hari buruh sedunia pada 1 Mei mendatang. Syaratnya hanya satu, yaitu menjaga ketertiban dan tak ricuh.
"Oke silakan kalau mau rayakan May Day," katanya kepada wartawan di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (20/4).
Meski sudah menyatakan dukungan, Djarot menegaskan tak akan menolerir buruh-buruh yang melakukan aksi unjuk rasa untuk melemahkan ekonomi. Khususnya melalui upaya melemahkan kawasan-kawasan ekonomis seperti pelabuhan, jalan tol dan bandara.
"Saya sudah bilang jangan menutup akses-akses ekonomi. Seperti pelabuhan, bandara, jalan tol. Kalau membikin seperti itu harus ditindak tegas," jelasnya
Lebih lanjut, Djarot mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Komando Daerah Militer (Kodam) dan Kepolisiam Daerah (Polda) Metro Jaya guna memastikan hari buruh sedunia tahun ini bisa berlangsung aman.
"Sat Pol PP kita juga libatkan. Kalau untuk jumlah petugas keseluruhan kita lagi petakan sesuai dengan jumlah pendemo. Jangan sampai personil kita kerahkan 5000 ternyata yang diamankan (dikawal) cuma 500 pendemo," ujarnya.