Selasa 19 Apr 2016 21:58 WIB

Bupati Purwakarta: Tak Boleh Ada Study Tour di Sekolah

Bus Pariwisata (Ilustrasi)
Foto: persewaanbuspariwisata.blogspot.com
Bus Pariwisata (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melarang pihak sekolah menggelar "study tour", karena kegiatan itu tidak ada berkaitan dengan kegiatan sekolah.

"Tidak boleh ada study tour di sekolah. Jangan hubungkan piknik (refreshing) dengan kegiatan sekolah, karena itu tidak ada kaitannya," katanya, di Purwakarta, Selasa (19/4).

Ia menyatakan, kegiatan study tour tidak bisa dihubungkan dengan kegiatan sekolah. Apalagi pihak sekolah seringkali berdalih kalau kegiatan tersebut dihubungkan dengan nilai, dan bagi siswa yang tidak mengikuti study tour justru dibebankan tugas.

Dedi justru menilai kegiatan study tour yang dilakukan sekolah itu hanya bentuk pembodohan bagi siswa. Bahkan itu hanya semacam kegiatan hura-hura yang sengaja diurus oleh pihak sekolah.

Pada dasarnya, kata dia, piknik atau refreshing itu boleh-boleh saja. Tetapi jangan sampai siswa dibebankan atau diperalat agar para guru bisa piknik gratis, karena biayanya dibebankan kepada seluruh siswanya. "Liburan atau piknik boleh saja, tapi atas nama pribadi dan jangan dikait-kaitkan dengan kegiatan sekolah," kata dia.

Menurut dia, larangan kegiatan study tour sekolah itu bukan kebijakan asal-asalan. Bupati mengaku serius memberlakukan larangan study tour sekolah. Bahkan, ia mengancam akan memecat kepala sekolah atau guru yang tetap saja melakukan study tour di sekolahnya.

"Di Purwakarta juga banyak tempat wisata, termasuk wisata pendidikan seperti diorama dan taman-taman yang bisa dijadikan tempat wisata, kenapa harus keluar kota. Itu tidak masalah bagi siswa yang orang tuanya mempunyai uang, kalau siswa dari keluarga tidak mampu itu jadi masalah," kata Dedi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement