REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Upaya penjemputan dan evakuasi terhadap seorang pendaki dari Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) yang mengalami kecelakaan di Gunung Slamet masih berlangsung.
"Tadi, sekitar pukul 07.40 WIB, tim SAR yang naik ke atas sudah menjangkau korban. Ini masih dikoordinasikan dulu, kita lihat kondisi korban termasuk 12 temannya bagaimana," kata Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Heriyana Ady Chandra, Senin (18/4).
Ia mengatakan jika sudah siap, korban atas nama Irfan (19) bersama 12 rekannya akan segera diturunkan dari Gunung Slamet. Menurut dia, pihaknya terus berkomunikasi dengan tim SAR yang berada di atas meskipun jaringan komunikasinya sering mengalami gangguan.
"Kita upayakan turunkan pagi hari ini melalui jalur Baturraden. Diperkirakan akan sampai Baturraden dalam waktu empat hingga enam jam sesuai perlakuan dengan orang yang masih hidup," katanya.
Saat ditanya mengenai adanya kabar jika korban atas nama Irfan telah meninggal dunia, dia mengatakan bahwa kabar tersebut tidak benar.
"Masih hidup. Informasi terakhir, dia masih hidup, masih sadar," tegasnya.
Lebih lanjut, Ady mengakui bahwa medan pada jalur Baturraden sangat ekstrem sehingga memiliki tingkat kesulitan yang tinggi karena terjal, turunan yang curam, dan banyak akar pohon besar yang menghalangi jalan. Kendati demikian, dia mengatakan bahwa tim SAR gabungan tetap mengupayakan penjemputan dan evakuasi melalui jalur Baturraden meskipun jalur Bambangan, Kabupaten Purbalingga, relatif lebih aman.
"Kalau lewat Bambangan harus naik gunung lagi, pertimbangannya itu, sehingga lewat Baturraden. Kemudian, tim yang menangani juga lebih siap di Baturraden termasuk penyiapan personel antaretape di pos-pos pendakian dan kami sudah menyiapkan peralatan," katanya.
Selain itu, kata dia, jalur Baturraden memiliki jarak tempuh yang lebih cepat jika dibanding dengan melalui jalur Bambangan yang medannya relatif lebih mudah dilalui.
Seperti diwartakan, salah seorang anggota Mapala UI, Irfan (19) dilaporkan mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Slamet bersama 12 rekannya.