REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melakukan tes urine kepada seluruh anggota dan jajaran yang ada di lingkungan kementerian pada Senin (18/4). Pemeriksaan yang dilakukan terhadap 5.000-an jajaran Kemenhan tersebut, untuk mengecek adanya anggota yang menggunakan narkoba.
"Di Kemhan melaksanakan tes urine dalam rangka memeriksa seluruh anggota tentang potensi-potensi seandainya ada mereka yang menggunakan obat-obat terlarang atau narkoba," kata Sekjen Kemenhan, Laksamana Madya TNI Widodo di Kantor Kemeterian Pertahanan, Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, kegiatan pemeriksaan urine ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah. Apalagi, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencanangkan darurat narkoba. Setidaknya, Widodo mengatakan, lebih dari 40 orang per hari mati karena narkoba.
"Betul-betul sudah darurat, sehingga Kemhan menindaklanjutinya dengan mengecek semua anggota kita," ujar Widodo. Kegiatan yang baru kali pertama dilaksankan ini, ia melanjutkan, rencananya akan menjadi agenda rutin di lingkungan Kementerian Pertahanan. Selanjutnya, kegiatan ini diharapkan ada hasil objektif yang diperoleh.
Widodo menegaskan, apabila ada anggota dan jajaran Kemenhan yang positif narkoba, maka yang bersangkutan akan diproses secara hukum, baik untuk PNS maupun militer. "Semua anggota Kemhan, Sekjen, Dirjen eselon I dan 2, seluruh anggota," jelasnya.