Ahad 17 Apr 2016 12:56 WIB

Ahok Diminta Bangun Rusun di Pasar Ikan

Rep: C21/ Red: Ilham
Bekas bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bekas bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar mengatakan, solusi untuk pembongkaran guna revalitisasi Kawasan Pasar Ikan atau Kampung Aquarium adalah membangun rumah susun (rusun) di kawasan tersebut.

"Pemprov DKI harus berbesar hati membangunkan rusun di sana. Kalau mereka digusur sementara apartemen mewah tetap bertebaran di situ, semakin menciptakan ketidakadilan," kata Musni, Ahad (17/4).

Musni menerangkan, Pemprov DKI jangan melindungi orang besar dan menggusur orang kecil dengan alasan mereka tidak memiliki legalitas. Padahal, dari aspek sejarah, mereka sudah turun-temurun tinggal di Kampung Aquarium. "Mereka memiliki KTP dan membayar PBB," kata dia.

Dia menekankan, lebih parah lagi terkait nasib korban pembongkaran yang pernah mengalami kebakaran. Mereka memiliki hutang di Bank dan kesusahan membayarnya jika rumah mereka digusur dan tidak punya tempat tinggal.

Ini adalah persoalan yang harus segera diatasi dan Pemprov DKI memiliki banyak dana untuk itu. "Jadi Pasar Ikan tetap dilestarikan dan ada manusianya," kata dia.

Menurutnya, Kawasan Pasar Ikan memiliki sejarah panjang, dan ditinggali beberapa generasi. Diharapkan dengan pembangunan rusun di sana, nantinya ada pasar dan manusianya. Sehingga para pusat ekonomi tetap berada di sana.

Hal tersebut lebih baik dibandingkan menempatkan mereka di rusun yang jauh. Karena hal tersebut, nantinya tidak akan ada dinamika. "Bukan waktunya lagi apa yang diinginkan pemerintah harus dilaksanakan. Tetapi, harus mendengarkan suara rakyat, aspirasi rakyat," terang dia. "Menurut saya pembongkaran tersebut bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Apalagi pembukaan UUD 45,"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement