Ahad 17 Apr 2016 00:27 WIB

Pasien DBD di Lebak Meningkat

Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit
Foto: Edy Yusuf/Republika
Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pasien penderita demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat inap di dua rumah sakit di Kabupaten Lebak, Banten mengalami kenaikan. Per akhir Februari 560 orang dan sampai pertengahan April menjadi 615 orang, dan empat diantaranya meninggal.

Data yang diperoleh, Sabtu, menunjukkan dari total pasien DBD itu, yakni dirawat di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung sebanyak 435 0rang dan Rumah Sakit Misi Rangkasbitung 180 orang. Pasien DBD itu warga Kabupaten Lebak sendiri juga dari Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Bogor.

"Sebagian besar penderita DBD itu peserta BPJS mulai ruangan kelas I sampai III," kata Kepala Bagian Humas RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, Budi Kuswandi di Rangkasbitung, Sabtu (16/4).

Selama ini, pasien DBD terus meningkat akibat cuaca yang terkadang hujan juga terkadang kemarau sehingga berpotensi berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti atau nyamuk pembawa virus DBD. Namun, semua penderita DBD terlayani dengan baik dan mereka tertampung ruangan inap.

Kebanyakan pasien DBD itu menjalani rawat inap selama tujuh hari, sehingga bisa menampung pasien lainnya. "Meskipun terjadi peningkatan kasus DBD,tetapi ruangan masih terlayani untuk menampung pasien," katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Bagian Rekam Medik Rumah Sakit Misi Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Darya, mengatakan selama ini jumlah penderita DBD meningkat, namun mereka bisa memenuhi ruangan inap.

Pihaknya juga akan memanfaatkan UGD untuk menampung DBD jika terjadi lonjakan maupun kasus kejadian luar biasa (KLB). Saat ini, pergerakan penyakit DBD cukut tinggi akibat perubahan musim hujan sehingga berpotensi munculnya kasus penyakit tersebut.

"Kami terus mengoptimalkan pasien DBD sembuh dan bisa kembali bersama keluarganya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement