REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Nilai ekspor Jawa Timur bulan Maret 2016 mengalami penurunan 2,73 persen (mtm). Penurunan tersebut terutama disebabkan menurunnya volume dan nilai ekspor emas perhiasan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Teguh Pramono menyebutkan, volume ekspor emas perhiasan pada Februari 2016 sebanyak 221.351 kilogram, turun menjadi 204.063 kilogram pada Maret 2016.
Sedangkan harga emas perhiasan secara rata-rata juga turun menjadi 2,881 dolar AS per gram pada Maret 2016 dari Februari yang harganya 3,403 dolar AS per gram. Ekspor emas perhiasan dari Jatim terutama ke negara Swiss, Jepang dan Singapura.
"Kenapa ekspor kita turun karena komoditas utama emas perhiasan volume dan nilainya turun, nilai ekpornya turun 21,95 persen dari 753,1 juta dolar AS pada Februari 2016 menjadi 587,8 juta dolar AS pada Maret 2016," jelas Teguh dalam konferensi pers di kantor BPS Jawa Timur, Surabaya, Jumat (15/4).
Selain itu, penurunan volume ekspor lemak dan minyak hewan/nabati juga sedikit berdampak pada penurunan ekspor Jatim. Volumenya turun dari 216 juta kilogram pada Februari 2016 menjadi 182 juta kilogram pada Maret 2016. Sehingga nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati turun 9,88 persen dari 124,96 juta dolar AS pada Februari 2016 menjadi 112,61 juta dolar AS pada Maret 2016.
Teguh mengatakan, secara keseluruhan nilai ekspor Jatim pada Maret 2016 mencapai 1,81 miliar dolar AS dibandingkan Februari yang sebesar 1,86 miliar dolar AS. Meskipun turun, secara komulatif nilai ekspor Januari-Maret 2016 mencapai 4,98 miliar dolar AS atau naik 4,39 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 4,77 miliar dolar AS.
Ekspor migas Jatim pada Maret 2016 mencapai 61,65 juta dolar AS atau turun 7,45 persen dibandingkan Februari 2016 yang mencapai 66,60 juta dolar AS. Sedangkan selama Januari-Maret 2016 ekspor migas mencapai 161,09 juta dolar AS atau naik 73,74 persen dibandingk periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 92,72 juta dolar AS.
Ekspor nonmigas Jatim pada Maret 2016 mencapai 1,74 miliar dolar AS atau turun 2,55 persen dibandingkan Februari 2016 yang mencapai 1,79 miliar dolar AS. Sedangkan selama Januari-Maret 2016 ekspor nonmigas mencapai 4,82 miliar dolar AS atau naik 3,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 yang mencapai 4,68 miliar dolar AS.
Selama bulan Maret 2016, ekspor nonmigas Jawa Timur didominasi oleh perhiasan/permata dengan nilai 578,9 juta dolar AS, diikuti lemak dan minyak hewan/nabati 112,6 juta dolar AS, kayu dan barang dari kayu 101,2 juta dolar AS, ikan dan udang 97,52 juta dolar AS, serta tembaga sebesar 87,92 juta dolar AS.
Komoditas utama dari kelompok barang perhiasan/permata adalah perhiasan logam mulia lainnya senilai 506,16 juta dolar AS. Sedangkan di kelompik lemak dan minyak hewan/nabati komoditas utamanya minyak kelapa sawit dan fraksinya baik dimurnikan maupun tidak tetapi tidak dimodifikasi secara kimia lainnya senilai 35,43 juta dolar AS. Di kelompok kayu dan barang dari kayu komoditas utamanya yakni kayu termasuk strip dan frieze dari nonkonifer lainnya untuk lantai papan senilai 34,88 juta dolar AS.
Swiss menjadi negara tujuan ekspor produk nonmigas Jawa Timur pada Maret 2016 yang terbesar, dengan nilai ekspor mencapai 313,32 juta dolar AS. Diikuti Jepang sebesar 236,44 juta dolar AS, dan Amerika Serikat senilai 164,81 juta dolar AS.
Sedangkan untuk negara Asean tujuan ekspor komoditas nonmigas utama Jatim adalah Singapura dengan nilai ekspor mencapai 143,26 juta dolar AS, diikuti Malaysia sebesar 104,65 juta dolar AS dan Thailand sebesar 34,71 juta dolar AS. Sementara untuk negara Uni Eropa, Belanda menjadi negara tujuan utama ekspor Jatim pada Maret 2016, yang nilainya mencapai 29,47 juta dolar AS, disusul Jerman dan Inggris yang masing-masing nilainya 25,23 juta dolar AS dan 16,23 juta dolar AS.