Jumat 15 Apr 2016 09:55 WIB

Nelayan di Pasar Ikan Dinilai Sulit Pindah Profesi

Rep: C21/ Red: Ilham
 Aktifitas warga di bekas bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (14/4).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Aktifitas warga di bekas bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (14/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi dari Institute of Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto mengatakan, mengubah keahlian pekerjaan seseorang tidak mudah. Karena itu, pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta harus menunjang kehidupan ekonomi nelayan di Kawasan Pasar Ikan atau Kampung Aquarium, RW4, Kel Penjaringan, Kec Penjaringan, Jakarta Utara.

"Kalau ada ide untuk mengubah profesi-profesi mereka ke yang lain itu tidak gampang," kata dia, Jumat (15/4).

Eko menuturkan, Pemprov DKI Jakarta harus memberikan kesempatan yang lebih luas kepada korban penggusuran. Tentu saja, tidak terlepas dari keahlian para penduduk yang bekerja di suatu daerah.

Seperti diketahui bahwa sebagian besar warga Kampung Aquarium berprofesi sebagai nelayan atau yang berhubungan dengan laut. Sehingga misalkan Pemprov DKI Jakarta ingin menawarkan bidang pekerjaan lainnya, tetap harus memberikan mereka pekerjaan yang berhubungan dengan laut.

"Jadi memberi kesempatan pekerjaan mereka yang lebih luas. Namun tidak terlepas dari keahlian mereka, yaitu apa? melaut," terang dia.

Eko menegaskan, Pemprov DKI Jakarta akan susah menawarkan profesi yang jauh dari rantai bisnis perikanan. Karena kebiasaan nelayan adalah di atas kapal di lautan. "Kapal mereka diremajakan mesin, jaring atau lain-lain dengan keahlian mereka," tutur dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement