Kamis 14 Apr 2016 13:39 WIB

AMIK BSI Jakarta Gelar Seminar Database Management System

Peserta seminar Database Management System AMIK BSI Jakarta berfoto bersama nara sumber.
Foto: Dok BSI
Peserta seminar Database Management System AMIK BSI Jakarta berfoto bersama nara sumber.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AMIK BSI Jakarta mengadakan seminar teknologi informasi tentang Database Management System (DBMS). Acara tersebut diadakan di kampus BSI Salemba 22 Jakarta, Rabu (13/4). Sebelumnya, seminar serupa digelar di aula kampus BSI Kaliabang Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/4), dan aula kampus BSI Cengkareng, Tangerang, Banten, Selasa (12/4).

 

Seminar ini mengangkat tema "DBMS’s Stabilization For Making A Good Application". Nara sumber seminar adalah Vice President of Information Technology, PT Elnusa Tbk Hariyono.

“Seminar ini dilaksanakan sebagai salah satu cara bagi AMIK BSI Jakarta untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian para mahasiswanya di bidang teknologi terutama bagi  mahasiswa program studi Manajemen Informatika,” ujar Ketua program studi Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta Lita Sari Marita.

Hariyono menjelaskan yang dimaksud dengan “Good Application” harus memiliki lima unsur yaitu correctness, usability, maintainability, security, dapat digunakan diberbagai platform dan environment. Sedangkan untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang baik harus melalui tahap penentuan kestabilan database.

“Good Application akan selalu didukung oleh good naming convensions yaitu penamaan modul, tabel, dan menu seragam, pengkodean nama tabel terstruktur serta memudahkan proses pemeliharaan dan pengembangan  ketiga unsur ini adalah salah satu faktor yang akan membuat database system menjadi stabil,”  ujar Hariyono.

Hariyono menambahkan terdapat lima faktor penentu kestabilan database. “Database harus sesuai dengan kebutuhan aplikasi, ketepatan desain diagram entity relation dan proses normalisasi, keseragaman dalam penamaan (naming conversion), kedisiplinan menyusun data dictionary dan yang terakhir adalah pemilihan sistem DBMS (Database Management System) yang sesuai dengan kapasitas,” papar  Hariyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement