Rabu 13 Apr 2016 19:55 WIB

Elpiji 3 Kg Masih Banyak Disalahgunakan di Cirebon

Elpiji 3 Kg
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Elpiji 3 Kg

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Masih banyak ditemukan penyalahguna elpiji 3 kilogram di Cirebon, Jawa Barat, dan diharapkan pengusaha tidak lagi gunakan elpiji yang bersubsidi, karena elpiji tersebut hanya bagi keluarga miskin, kata Asisten Daerah (Asda) Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Cirebon, Jaja Sulaeman, Rabu (13/4).

"Elpiji 3 kilogram hanya diperuntukkan bagi keluarga miskin saja bukan untuk rumah makan besar, hotel, toko kue serta usaha mikro yang penghasilannya diatas Rp 5 juta per bulan, namun sampai saat ini dilapangan masih banyak yang menyalahgunakan," kata Jaja di Cirebon, Rabu.

Ia menuturkan pada tabung elpiji 3 kilogram itu sangat jelas tertulis khusus untuk keluarga miskin, bukan untuk restoran maupun hotel.

Pemberian tulisan tersebut pasti ada tujuan yang ingin dicapai pemerintah yaitu memberikan efek malu.

"Pemberian itu bisa menimbulkan efek malu bagi yang tidak berhak untuk memakai tabung tersebut," tuturnya.

Penyalahgunaan pemakaian elpiji 3 kilogram itu yang akhirnya menyebabkan banyak keluarga miskin mengeluhkan susahnya mendapatkan elpiji beberapa waktu lalu.

Pemkot Cirebon bersama dengan Pertamina dan Hiswana Migas dalam waktu dekat akan melakukan sweeping terhadap rumah makan, hotel, toko kue dan berbagai usaha lainnya yang hingga kini diindikasikan masih menggunakan elpiji bersubsidi tersebut.

"Jika kedapatan, maka akan diganti dengan satu elpiji 12 kilogram untuk tiga tabung elpiji 3 kilogram,? ujarnya.

Sementara itu Kabid Elpiji Hiswana Migas Cirebon, Fauzi Hasan, menambahkan selain industri rumah makan, industri lainnya pun banyak yang menggunakan elpiji 3 kilogram.

'Kami menemukan industri batu alam yang juga menggunakan elpiji 3 kilogram," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement