REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jembatan utama yang menghubungkan antara Curug Sindulang dan Cicalengka ambruk setelah diguyur hujan lebat pada Selasa (12/4) sore. Lokasi jembatan tersebut berada di Kampung Japar, Desa Dampit, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
"Putusnya pas jam setengah enam sore kemarin, itu memang lagi hujan lebat," kata Camat Cicalengka Ahmad Rizky Nugraha, Rabu (13/4).
Akibat putusnya jembatan itu, kata Rizky, sekitar 3.000 warga Desa Dampit terisolasi. Warga tidak bisa menuju ke arah Cicalengka. "Laporan sementara, itu ada sekitar 3.000 orang. Ini berdasarkan jumlah penduduk di desa itu," kata dia.
Jembatan yang putus itu sepanjang sekitar 50 meter. Karena jembatan putus, warga secara bergotong-royong membuat jalan setapak yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Jalan setapak ini melewati area persawahan. Warga pun harus memutar untuk bisa menyeberang menuju ke arah Cicalengka.
"Kita sudah bikin jalan setapak di Kampung Japar, lewat sawah, lewat atas. Jadi warga harus berjalan lagi sebentar sekitar 100 meter karena Sungai Citarik enggak bisa dilintasi," ujar dia.
Menurut Rizky, terputusnya akses jalan itu karena arus sungai menggerus permukaan jembatan sehingga membuatnya runtuh. "Sebelah kirinya itu sungai. Karena itu, ada sungai yang menggerus jalannya," tutur dia.
Selain terputusnya jembatan, jalan di Cicalengka yang menghubungkan antara Parakanmuncang dan Cimanggung juga tak bisa dilewati akibat tertimpa longsoran tanah. Lokasinya ada di Desa Tanjungwangi, Cicalengka.
"Yang di Tanjung Wangi itu putus karena (tertimpa) longsor. Kita lagi coba buat jalan. Besok masih dilanjut. Di daerah tanjung wangi cukup banyak warganya," tutur dia.