Rabu 13 Apr 2016 16:49 WIB

Pemkot Cirebon akan Sidak Industri Pengguna Elpiji 3 Kg

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja mendistribusikan tabung gas tiga kilogram kepada pengecer di agen elpiji di kawasan Mampang Prapatan,Jakarta, Kamis (3/7).(Republika/Prayogi).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja mendistribusikan tabung gas tiga kilogram kepada pengecer di agen elpiji di kawasan Mampang Prapatan,Jakarta, Kamis (3/7).(Republika/Prayogi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Dunia industri di Kota Cirebon hingga kini masih banyak yang menggunakan gas elpiji 3 kg untuk kebutuhan bahan bakar mereka. Pemkot Cirebon pun akan melakukan sidak terhadap mereka.

''Harus diambil langkah tegas terhadap mereka,'' kata Asisten Daerah (Asda) Perekonomian dan Pembangunan, Pemkot Cirebon, Jaja Sulaeman, Rabu (13/4).

Jaja mengatakan, penyalahgunaan pemakaian tabung elpiji 3 kg di antaranya banyak dilakukan oleh rumah makan besar, hotel, toko kue dan usaha mikro yang penghasilannya di atas Rp 5 juta per bulan. Padahal, gas elpiji 3 kg hanya diperuntukkan bagi keluarga miskin.

Penyalahgunaan pemakaian gas elpiji 3 kg itu akhirnya membuat banyak keluarga miskin kesulitan memperoleh gas elpiji 3 kg beberapa waktu lalu.

Untuk mengatasi masalah itu, lanjut Jaja, Pemkot Cirebon bersama dengan Pertamina dan Hiswana Migas dalam waktu dekat akan melakukan penyisiran terhadap rumah makan, hotel, toko kue dan berbagai usaha lainnya yang diindikasi masih menggunakan elpiji bersubsidi itu. Jika terbukti, maka tabung melon pun akan langsung diganti dengan elpiji 12 kg.

''Tiga tabung melon akan diganti dengan satu tabung elpiji 3 kg,'' terang Jaja.

Tak hanya itu, pada tabung elpiji 3 kg juga sudah diberi tulisan 'khusus untuk keluarga miskin'. Hal tersebut dimaksudkan untuk menimbulkan efek malu bagi kalangan yang tidak berhak menggunakannya.

Sementara itu, Kabid Elpiji Hiswana Migas Cirebon, Fauzi Hasan menambahkan, selain industri makanan dan hotel, penggunaan elpiji 3 kg juga banyak digunakana oleh industri batu alam dan peternakan ayam.

Untuk mengatasi penyalahgunaan gas elpiji 3 kg tersebut, kata Fauzi, memang dibutuhkan tindakan tegas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement