REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Meningkatnya kasus peredaran narkoba membuat segenap pihak semakin waspada, termasuk Pemerintah Kabupaten Sleman. Karena itu, Bupati Sleman Sri Purnomo mewacanakan tes urine secara berkala. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menyaring pengguna narkoba.
“Tes urine secara berkala itu akan menjadi kegiatan yang sangat positif. Termasuk tes untuk pejabat, PNS, dan masyarakat,” ujarnya usai menjalani pemeriksaan narkoba melalui air seni di Polres Sleman, Rabu (13/4). Menurut dia, siapapun dapat terjerat kasus narkotika. Maka itu cek urine harus dilakukan tanpa pandang bulu.
Terlebih, saat ini peredaran narkoba sudah merambah ke berbagai lapisan. Bukan hanya kalangan menengah ke atas. Namun sudah merambah ke kalangan bawah. Maka untuk mencegahnya memerlukan peran aktif dari semua pihak.
“Kalau ada aparat yang terbukti ada yang mengkomsumsi sanksinya yang cukup berat. Begitupun dengan masyarakat. Paling berat kena Undang Undang darurat narkoba, bisa kena hukuman mati,” ujar Sri.
Terkait agenda tes urine yang dilaksanakan Polres Sleman, Sri mengungkapkan apresiasinya. Ia mengatakan Pemkab Sleman mendukung sepenuhnya langkah yang dilakukan Polres setempat.
Adapun pejabat Sleman yang mengikuti tes urine di Polres meliputi Bupati Sri Purnomo, Kapolres Sleman AKBP Yulianto, Ketua DPRD Sleman Haris Sugiarto, Ketua Kejaksaan Negeri Sleman Diah Retnowati Astuti, Dandim 0732 Sleman Letkol Joko Sujarwo, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, Ketua Pengadilan Negeri Sleman, Kepala BNNK Sleman Kuntadi.
Kapolres Sleman AKBP Yulianto mengatakan, dari seluruh pejabat yang telah melakukan tes urine, semuanya menunjukkan hasil negatif dari Narkoba. “Kami sendiri (personil kepolisian Polres sleman) diwajibkan mengikuti tes ini,” ujarnya.