REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku langsung tertawa ketika mendengar namanya tertulis dalam pemberitaan kasus korupsi yang melibatkan Gubernur Provinsi Hainan, Ji Wenlin. Dalam pemberitaan yang dilansir dari Reuters tersebut, Ji Wenlin bersama dengan Zhou Yong Kang dari Partai Komunis Cina mengungkapkan sejumlah proyek besar yang mereka lakukan di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.
Mereka mengaku mendapat komisi sebesar 10 persen sampai 20 persen dalam setiap proyek yang dijalin. Di Indonesia, proyek besar yang akan berjalan adalah kereta cepat Jakarta-Bandung yang sejak awal didukung oleh Rini Soemarno.
Rini mengaku merasa difitnah mendengar pemberitaan ini. Ia meminta agar siapa pun yang menyebutkan namanya bisa memberikan bukti bahwa dirinya memang terlibat.
"Ya saya ketawa. Terus terang, kasih buktinya. Panggil saya, minta bukti, jangan sembarangan. Maksud saya, apa pun kita sebagai bangsa dan manusia jangan memfitnah. Kalau mau apa-apa, tunjukkanlah bunyinya. Kasih lihat," kata Rini seusai menghadiri perayaan ulang tahun ke-18 Kementerian BUMN, di kantor Pertamina, Jakarta, Rabu (13/4).
Dalam pemberitaan yang ditulis juga sebuah situs di Brunei Darussalam, disebutkan bahwa baik Ji Wenlin dan Zhou Yong Kang memiliki kedekatan dengan pemerintahan Jokowi melalui pendekatan oleh Rini Soemarno. Mendengar ini, Rini sekali lagi membantah.
"Saya ketawa. Kalau saya punya 50 juta saja, saya tidak ke sinilah. (Bahkan) 5 juta saja tidak ke sini. Jalan jalan," ujar Rini.