Rabu 13 Apr 2016 09:11 WIB

Semburan Lumpur di Bojonegoro Mengecil

Semburan Lumpur / Ilustrasi
Semburan Lumpur / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Semburan lumpur bercampur air di Desa Jari, Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, semakin mengecil dengan debit di bawah 0,5 liter per detik. Kasi Ketenteraman, Ketertiban, dan Perlindungan Masyarakat Kecamatan Gondang, Bojonegoro, Eko Wage, mengatakan debit semburan lumpur bercampur air di Desa Jari yang besarnya 0,5 liter per detik dua hari lalu, sekarang semakin mengecil.

"Informasi yang kami terima dari desa untuk debit semburannya semakin mengecil, tapi kami belum melakukan penghitungan debit yang sekarang ke luar," kata dia, Rabu (13/4).

Ia membenarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nganjuk, memasang alat deteksi gempa di rumah warga yang berdekatan dengan lokasi semburan lumpur bercampur air, Ahad (10/4). Alat tersebut dipasang untuk mengukur titik pusat gempa yang terjadi di daerah setemapt.

"Empat hari setelah muncul semburan, petugas BMKG Nganjuk memasang alat deteksi gempa di sebuah rumah warga (Sekitar tiga kilometer dari lokasi semburan)," ujar dia.

Ahli Tektonik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPNV) Yogyakarta Dr. Jatmiko Setiawan menjelaskan kebocoran gas yang terjadi di Desa Jari, Kecamatan Gondang, berada di lokasi yang dangkal.

"Dari sejarah geologi Bojonegoro bisa disimpulkan kebocoran gas yang terjadi di lokasi dangkal, sehingga aman tidak seperti lumpur Sidoarjo," katanya.

Bahkan, kata dia, kalau tidak dalam kondisi musim hujan maka yang keluar dari daerah setempat hanyalah gas, tanpa air, dan lumpur.

"Dimungkinkan keluarnya gas hanya kecil dan bisa jadi Kahyangan Api ke-2 di Bojonegoro jika disulut api dan selalu keluar gas, maka api tidak pernah akan padam," kata dia.

Seorang warga Desa Jari, Kardjo, sebelumnya menjelaskan warga merasakan gempa yang terjadi di desanya, sebelum muncul semburan lumpur bercampur air, sekitar dua bulan lalu.

"Warga di sekitar Desa Jari merasakan gempa terus-menerus selama dua pekan," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement