Selasa 12 Apr 2016 15:22 WIB

Ucapan Terima Kasih Istri Siyono Kepada Muhammadiyah dan Komnas HAM.

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Teguh Firmansyah
 Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani menujukkan hasil autopsi dari tim forensik Muhammadiyah terhadap jenazah Siyono di kantor Komnas HAM RI, Jakarta, Senin (11/4). (Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani menujukkan hasil autopsi dari tim forensik Muhammadiyah terhadap jenazah Siyono di kantor Komnas HAM RI, Jakarta, Senin (11/4). (Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas menjelaskan, Muhamamdiyah bersama Komnas HAM melakukan advokasi terhadap kasus kematian Siyono karena selama ini mereka sudah terbiasa menerima laporan masyarakat terkait tuntutan keadilan.

Muhammadiyah dan Komnas HAM, terang Busyro, berani melakukan autopsi kepada jenazah Siyono sebab Ibu Suratmi, istri Siyono membuat surat kuasa. "Surat kuasa itu meminta agar kami mau melakukan autopsi guna membuka apa yang terjadi kepada Siyono,  antara Komnas HAM dan Muhammadiyah kemudian sepakat melakukan ini," katanya di DPR, Selasa, (12/4).

Sejak adanya surat kuasa itu, Muhammadiyah dan Komnas HAM bekerja penuh dengan sinergitas. Tim forensik disiapkan untuk melakukan autopsi kepada Siyono yang dimulai pada 3 April, Ahad pagi.

Saat proses autopsi jenazah Siyono dilakukan Ibu Suratmi menangis. Ia mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah dan Komnas HAM yang sudah membantunya mencari keadilam. "Ibu Suratmi merasa berterimakasih ada yang mau membantunya.  Maka autopsi didalami lagi dengan uji laboratorium yang hasilnya sudah kami serahkan kepada Komisi III DPR agar masyarakat mendapat informasi yang benar."

Baca juga, Aneh, Aparatur Desa Tiba-Tiba Menolak Autopsi Jenazah Siyono.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement