REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara (Jakut) Muhammad Helmi mengkonfirmasi hanya ada enam orang yang positif terjangkit penyakit Tubercollosis (TBC) di kawasan Kamlun. Hingga saat ini keenam warga tersebut masih mengalami perawatan di Puskesmas tingkat Kecamatan Penjaringan.
"Dari data Puskesmas Kecamatan bilang kasus TBC dari warga yang kena gusuran kemarin laporannya cuma enam. Mereka masih diterapi supaya bisa sembuh," katanya kepada Republika, Selasa (12/4).
Ia menyatakan jumlah enam penderita TBC itu memang terbilang sedikit. Namun menurutnya jumlah itu hanya penderita yang positif saja, belum dihitung jika ada warga yang suspect TBC.
"Enam itu yang positif saja. Kalau yang suspect mungkin lebih dari itu yang belum diperiksa," ujarnya.
Di sisi lain, ia mengakui kawasan Kampung Akuarium terbilang padat penduduk dan kumuh. Sehingga hal itu membuat tingkat kebersihan pun berkurang. Alhasil, virus TBC bisa mudah menyebar dan menjangkiti warga.
"Penyebabnya TBC itu lingkungan kurang bersih, kumuh dan padat," ucapnya.
(Baca juga: TBC Jadi Alasan Ahok Gusur Warga Pasar Ikan)
Berdasarkan data yang dihimpun Republika, wilayah tertinggi kasus DBD tahun 2015 hingga Februari 2016 di Jakut ada di Kecamatan Tanjung Priuk (855 kasus). Selanjutnya Kecamatan Clincing (772 kasus), Koja (465 kasus), Penjaringan (352 kasus), Pademangan (251 kasus). Kasus terendah terjadi di Kecamatan Kelapa Gading (179).
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuding banyak kasus TBC di kawasan Kampung Akuarium yang kemarin digusur. Sehingga menurutnya lebih baik jika warga mau pindah ke rumah susun.