Selasa 12 Apr 2016 12:00 WIB

YLKI: Jumlah Dokter Cukup tapi Kurang Terdistribusi

Dokter sedang melakukan operasi katarak
Foto: Republika/ Wihdan
Dokter sedang melakukan operasi katarak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan jumlah dokter di Indonesia saat ini sudah mencukupi. Hanya saja, distribusinya belum merata. "Saat ini, 50 persen dokter berada di Jawa dan Bali. Penting bagi Kementerian Kesehatan dan Komite Kedokteran Indonesia agar distribusi dokter bisa merata, khususnya dokter spesialis," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi di Jakarta, Selasa (12/4).

Tulus membantah argumentasi permasalahan layanan kesehatan disebabkan Indonesia masih kekurangan profesi dokter. Menurut dia, rasio kecukupan dokter ideal adalah 40 berbanding 100 ribu. Saat ini, rasio kecukupan dokter di Indonesia adalah 40,5 berbanding 100 ribu. 

Karena itu, dia menilai pemerataan distribusi dokter lebih penting daripada terus menerus membuka fakultas kedokteran dengan akreditasi yang masih rendah. "Akhir-akhir ini pendidikan kedokteran sedang mengalami booming dengan kualitas yang masih meragukan. Saat ini saja, 40 persen fakultas kedokteran di Indonesia baru mendapatkan akreditasi C," tuturnya.

Tulus mengatakan Indonesia saat ini ada  75 fakultas kedokteran di berbagai universitas. Bahkan, pada tahun ajaran 2016 akan dibuka kembali delapan fakultas kedokteran. Dari 75 fakultas kedokteran yang ada saat ini, yang terakreditasi A baru 14 fakultas (19 persen). Akreditasi B sebanyak 31 fakultas (41 persen) dan 10 fakultas terakreditasi C.

Tulus mendesak pemerintah untuk membuka informasi akreditasi fakultas kedokteran di Indonesia kepada masyarakat. "Agar masyarakat dan calon mahasiswa tidak terkecoh bagaikan membeli kucing dalam karung," ujarnya.

Tulus mengatakan hal itu sejalan dengan peraturan pemerintah bahwa lulusan perguruan tinggi dengan akreditasi C, apa pun fakultasnya, tidak bisa diterima sebagai pegawai negeri sipil maupun pegawai BUMN.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement