REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bank Dunia akan membantu pendanaan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Bantuan tersebut merupakan bagia dari upaya agar kabut asap tidak terjadi lagi seperti tahun sebelumnya.
Ketua Tim Bank Dunia Dinesh Aryal usai bertemu dengan Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Alex Noerdin di Palembang, Ahad (10/4) malam, mengatakan bahwa bantuan pendanaan tersebut untuk mengantisipasi supaya kebakaran hutan di Indonesia, termasuk Sumsel, tidak terjadi lagi. "Bantuan dilaksanakan secara bertahap atau tiga tahun," katanya.
Dengan adanya pendanaan tersebut, diharapkan antara lain dalam operasional pencegahan makin maksimal.
Mengenai dana yang akan dibantu, dia menyebutkan sekitar satu miliar dolar yang akan dikucurkan selama tiga tahun.
Meski pun besaran dana untuk Sumsel belum diketahui jumlahnya, Gubernur Alex Noerdin mengatakan bahwa pihaknya sangat siap mencegah kebakaran hutan dan lahan. Alex mengatakan daerah ini telah merestorasi lahan yang terbakar sekaligus mengantisipasi dan mencegah agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi lagi.
Restorasi lahan terbakar, Alex mengatakan, antara lain di dilakukan di Desa Sepucuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel.
Selain itu, pihaknya telah membentuk desa peduli api untuk mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan. Bukan itu saja, pihaknya atau aparat terkait akan melaksanakan tindakan tegas bila perusahaan membakar lahan. "Hal itu dilakukan supaya kabut asap di daerah ini tidak terjadi," kata Gubernur Alex.