REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Gunung Kerinci yang terletak di perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatra Barat menyemburkan abu vulkanik berwarna ke abu-abuan setinggi 600 meter ke udara.
"Semalam terjadi semburan abu vulkanik setinggi 400 meter, tetapi yang paling tinggi pada hari ini (Ahad, 10/4) pukul 08.07 WIB setinggi 600 meter ke udara," kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Kerinci, Indra dihubungi dari Padang, Ahad (10/4).
Dia menambahkan saat ini status gunung kerinci masih waspada level dua dan akibat hembusan tersebut belum ada peningkatan status. Sedangkan aktifitas kegempaan pasca hembusan katanya, tercatat sebanyak 105 kali dengan kekuatan gempa 0,5 hingga 5 milimeter.
"Durasi kegempaan gunung kerinci pasaca hembusan 10 hingga 25 detik dan tidak dirasakan masyarakat sekitar," ujarnya.
Ia menyebutkan abu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung kerinci tidak sampai ke pemukiman warga dan hanya sekitaran puncak saja. "Hingga saat ini hembusan abu vulkanik gunung kerinci tidak mengganggu aktifitas warga," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Jorong Sungai Padi Utara, Ardi Tono mengatakan ia melihat ada semacam percikan api di puncak Gunung Kerinci pada Sabtu (9/4) malam. "Tetapi saat ini Gunung Kerinci tidak bisa dilihat dari Solok Selatan karena kondisi cuaca yang mendung," lanjutnya.
Dia berharap aktivitas Gunung Kerinci tidak sampai meluas lagi sehingga masyarakat bisa melaksanakan kegiatan seperti biasa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika