REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Penanganan banjir di wilayah Melong Cimahi yang juga berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, membutuhkan dana yang cukup besar, yakni nilainya mencapai Rp 40,1 miliar.
Menurut Sekda Jabar Iwa Karniwa, anggaran tersebut seluruhnya akan digelontorkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum di APBN 2017 mendatang. Informasi ini diperolehnya, setelah Pemprov Jabar usai menggelar rapat teknis bersama BBWS Citarum, Pemkot Cimahi, dan PSDA serta Bina Marga. “Anggaran seluruhnya dari BBWS,” ujar Iwa akhir pekan lalu.
Menurut Iwa, anggaran Rp 40,1 miliar ini akan digunakan untuk rehabilitasi Sungai Cilember dan Cibeureum masing-masing Rp 15 miliar, lalu penyediaan sumber air baku dan kolam retensi sebesar Rp 5 miliar yang seluruhnya dipenuhi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam hal ini Dirjen PSDA.
Namun, kata dia, Pemkot Cimahi pun tetap diminta untuk mengalokasikan anggaran untuk sosialisasi dan pendampingan masyarakat di sepanjang lokasi banjir. Cimahi bertanggung jawab mengalokasikan anggaran di APBD Perubahan 2016. “Cimahi harus membantu agar daerah di sempadan sungai tidak dilakukan pembangunan oleh perumahan,” katanya.
Iwa menilai peran Cimahi cukup penting. Karena, BBWS Citarum sudah menanggarkan Rp 2,1 miliar di 2016 untuk operasi pemeliharaan dan normalisasi sungai Cilember dan Cibeureum dengan anggaran masing-masing Rp 750 juta. “Luapan banjir di DAS Cilember terjadi ke wilayah Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan paling parah Cimahi,” katanya.
Dari hasil pemetaan di lapangan, kata dia, setidaknya akibat banjir ini menghantam lebih dari 10 wilayah yang masuk tiga daerah tersebut. Banjir terjadi karena kapasitas sungai di wilayah pemukiman mengalami penyempitan saluran, sedimentasi, serta rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat akan optimalisasi saluran yang terganggu sampah.
Selain itu, kata Iwa, di sepanjang DAS Cilember juga banyak terjadi alih fungsi lahan, berkurangnya wilayah serapan. Karena itu rapat juga memutuskan harus ada sejumlah langkah solusi di lapangan terutama perlu adanya pembebasan lahan untuk sempadan sungai kiri kanan 5 meter sepanjang jalan Mahar Martanegara hingga Amir Machmud.