Jumat 08 Apr 2016 23:40 WIB

Ratusan Bibit Kelor Disebar di Mataram

Daun Kelor
Foto: wikimedia
Daun Kelor

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kantor Ketahanan Pangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebar ratusan bibit kelor kepada kelompok tani di daerah ini untuk pelestarian sayuran yang sudah hampir punah itu.

"Kami memilih membudidayakan kelor karena keberadaanya kini sudah hampir punah sehingga harganya menjadi mahal," kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Mataram Tri Joko Purnomo di Mataram, Jumat (8/4).

Untuk tahap awal ini, katanya, pihaknya menyebar sebanyak 300 bibit kelor kepada enam kelompok tani di enam kecamatan.

Satu kelompok tani diberikan 50 bibit yang sudah tumbuh dalam polybag, sehingga masyarakat bisa menanamnya meskipun tidak memiliki lahan luas.

"Masyarakat yang tinggal di perumahan sekalipun bisa menanam kelor, dan bisa dipindah-pindah karena berada dalam polybag," katanya.

Ia mengatakan, harga kelor di pasar saat ini bisa mencapai Rp2.000 per ikat, yang isinya hanya lima hingga enam batang.

Namun melalui budidaya ini, masyarakat yang memiliki satu pohon dalam polybang saja bisa memasak kelor setiap hari tanpa mengeluarkan uang.

"Jika sudah besar, batang kelor bisa ditanam kembali dan dikembangbiakkan, sebab kelor ini merupakan jenis sayuran gampang tumbuh pada jenis tanah apapun," katanya.

Selain untuk melestarikan keberadaan tanaman kelor, kelor juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan bahkan dapat dijadikan teh. "Daun kelor yang sudah kering bisa disimpan dan dijadikan teh yang dapat menyembuhkan penyakit asam urat," katanya.

Bahkan dari hasil penelitian para ahli, kata Joko menuturkan, kelor memiliki manfaat yang sangat banyak untuk kesehatan.

Manfaat daun kelor yang dimaksud antara lain, untuk kesehatan jantung, anti kanker, anti diabetes, dan dapat membantu mengurangi peradangan, membantu pencernaan bahkan bisa menyehatkan rambut.

"Untuk itulah, tanaman kelor ini akan terus kami budidayakan secara bertahap, dan kami akan mencoba membudidayakan melalui bijinya," kata Joko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement