REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Ketua tim Konsultan Harawana M Nasir mengatakan saat ini proses revitalisasi pembangunan asrama embarkasi antara di Bengkulu, baru sampai tahap perencanaan. Pihaknya menargetkan Juni 2016 proses pembangunan telah berjalan.
“Saat pemenang tender sudah ditentukan, nanti akan langsung bangun, untuk konsep bangunan dengan tanah rawan gempa, kami masih menunggu tim investigasi,” jelas dia usai acara expose perencanaan revitalisasi dan pembangunan Asrama Haji Bengkulu di Kantor Kanwil Kemenag Bengkulu, Jumat (8/4).
Nasir mengatakan akan membahas usulan dan masukan dari pihak Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah dan ahli Teknik Sipil. Nantinya hasil pembahasan ini akan kembali diperlihatkan kepada mereka agar pembangunan cepat dimulai.
Anggota Harawana Consultant Khoidirin mengatakan pihaknya menargetkan proyek ini nantinya untuk efisiensi aset-aset negara sehingga tak hanya dimanfaatkan saat musim haji saja. Saat ini pihaknya masih melakukan investigasi tanah yang baru keluar hasilnya pekan depan, ini menjadi pertimbangan karena lempeng tektonik di Bengkulu sangat aktif.
Nantinya pembangunan dilakukan di lahan yang berada di belakang gedung lama. Asrana haji ini dilengkapi dengan lahan parkir untuk 80 unit mobil dan 150 unit motor.
Mereka nantinya akan memanfaatkan 5.800 meter dari 8.500 meter lahan yang tersedia. Sisa lahan tak terpakai nantinya akan digunakan untuk ruang terbuka hijau dan lahan resapan air.
Asrama haji baru ini rencananya akan dibangun setinggi tiga setengah lantai. Dua lantai untuk ruang kamar dan satu lantai untuk ruang rapat.
“Kami akan membangun 90 kamar superior, empat kamar deluxe, dan dua kamar suit, dua ruang rapat kapasitas 35 orang dan satu ruang rapat kapasitas 45 orang,” kata dia.
Saat musim haji, kamar deluxe akan ditambah dengan tempat tidur, karena luasnya yang lebih besar dengan superior. Sementara itu setengah lantai di lantai empat hanya digunakan untuk kubah saja.