REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA pada pekan ini. Tim Ombudsman tersebut pada kemarin (7/4) memantau pelaksanaan UN di salah satu SMA swasta wilayah Kabupaten Bogor.
“Di salah satu SMA Swasta daerah Ciawi ditemukan banyak siswa menggunakan ponsel atau telepon genggam selama UN berlangsung,” kata salah satu tim Ombudsman Perwakilan Jawa Barat Noer Adhe Purnama kepada Republika.co.id, Jumat (8/4).
Noer menjelaskan, ketika UN berlangsung pihaknya memeriksa dengan bantuan tim pengawas ruangan yang pada akhirnya menemukan banyak bocoran soal. Dengan penemuan tersebut, pihaknya juga melakukan tindakan untuk menelusuri asal bocoran kunci jawaban tersebut.
“Tim dibagi dua, satu mengalihkan panitia dan satu lagi melakukan blusukan ke ruang ujian. Kami melakukan upaya itu sekitar 15 menit sebelum bubaran, ” jelas Noer.
Dia melanjutkan, salah satu tim Ombudsman menemukan satu orang siswa menggunakan ponselnya. Saat itu juga, kata Noer, pihaknnya berkoordinasi dengan pengawas untuk menegur siswa tersebut dan langsung mengambil ponselnya.
Tak hanya itu, tim Ombudsman juga mendapati satu siswa yang mempunyai kunci jawaban. “Intinya ada siswa yg ketahuan pegang HP dan mempunyai kunci jawaban. Dua orang siswa melakukan berita acara pemeriksaan (BAP) yang disaksikan oleh kepala sekolah, guru, dan intel kepolisian. Mereka diinterogasi hampir dua jam,” ungkap Noer.
Noer menyatakan, dari pemantauan tersebut juga didapati empat orang siswa mempunyai kunci jawaban yang disimpan di BlackBerry Messenger (BBM) dan media sosial. “Mereka juga di-BAP, indikasinya didapatkan dari salah satu sekolah di daerah Megamendung,” ungkap Noer.