REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Jambi selama 1999-2015 itu mencapai sebanyak 1.349 orang, dan 213 jiwa di antaranya meninggal dunia akibat penyakit tersebut,.
"HIV 788 dan AIDS mencapai 561 orang, di antaranya sebanyak 213 penderita meninggal dunia," kata Manager Program Komisi Penanggulangan AIDS setempat, Ferdi di Jambi, Jumat (8/4).
Dalam upaya menekan HIV/AIDS tersebut, KPA Provinsi Jambi melakukan berbagai pertemuan dengan pihak terkait guna mencegah penyebaran penyakit tersebut. Di pihak lain, Ferdi menyebutkan dalam satu malam setidaknya 1.300 orang di daerah itu berhubungan seks berisiko yang berdampak terhadap penularan virus HIV/AIDS.
"Estimasi analisis dari penelitian kami tahun 2009 dalam satu malam setidaknya 1.300 orang di Jambi berhubungan seks berisiko, itu tahun 2009 ya. Mungkin tahun 2015 sudah meningkat," katanya menyebutkan.
Dari sebanyak 1.300 orang yang berhubungan seks beresiko itu, 80 persennya kata dia terjadi di Kota Jambi karena di kota itu penduduk pendatang (urbanisasi) dari luar daerah meningkat sehingga fenomena tersebut tidak bisa dihindari. Dijelaskannya, sejak ditutupnya dua lokalisasi di Jambi yakni Payo Sigadung dan Langit biru serta terbitnya peraturan daerah No 42 tahun 2014 tentang tindakan prostitusi tersebut, malah justru merubah pola membuat praktek seks tertutup.
"Dan yang praktik tertutup ini yang berbahaya karena penjangkauan intervensi kampanye penggunaan pencegahan virus HIV/AIDS menjadi sulit," katanya menjelaskan.