REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Para orang tua agar mengawasi anak mereka dalam menggunakan media sosial karena banyak pelaku kejahatan yang mengintai dan memanfaatkan untuk keuntungan pribadi.
"Anak-anak yang mulai mengenal internet rentan jadi objek kejahatan dunia maya," ungkap Kepala Bidang Kesetaraan Gender dalam IPTEK Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di Pekanbaru, Kamis (7/4).
Untuk itu, ia mengingatkan, para orang tua harus mendampingi anak mereka dalam mempelajari dan menggunakan internet.
Ia menceritakan tidak jarang kasus anak hilang itu bermula dari perhubungan didunia maya. "Kenapa anak-anak rentan didunia maya, karena orangtuanya tidak mau belajar TIK," bebernya.
Ia juga berpesan Pengaruh teman dan hubungan komunikasi disekitar anak dapat mempengaruhi perilaku yang tidak baik. "Apalagi saat ini harus berhati-hati dalam mengimput data pribadi, dan statusnya di dunia maya. Karena bisa jadi sumber informasi bagi pelaku untuk merencanakan aksinya," bebernya.
Masih sebutnya, orangtua juga harus mampu membuat aturan dan ikatan dan perjanjian dengan anak-anak untuk penggunaan internet.
Tidak jarang orangtua kadang lupa dunia nyata lebih kejam dan rawan daripada maya. Sehingga mereka menjaga anak-anak lebih waspada.
"Padahal untuk dunia maya mereka justru lupa tidak mengawasi, sebenarnya dunia disana sama saja bahayanya," tambahnya.
Ciput Eka Purwianti menambahkan literasi internet bagi perempuan di Indonesia terendah, dibandingkan kaum pria dan kaum muda termasuk anak-anak.
"Hasil survey Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (PJII) tahun 2014 menyatakan pengguna internet di Indonesia 51 persen perempuan, sisanya laki-laki," urainya.
Tetapi ini bukan berarti menandakan bahwa pengetahuan atau literasi perempuan TIK lebih tinggi. "Justru mereka sering jadi korban informasi internet misalkan penipuan yang mengarah kepada perdagangan anak dan perempuan termasuk kejahatan seksual," tambahnya.
"Makanya perempuan perlu diliterasi, tujuannya agar tidak tertinggal dengan informasi dan tidak tertipu oleh anak-anak," tutupnya.