Kamis 07 Apr 2016 23:00 WIB

DIY Rancang Transportasi Publik Menuju Objek Wisata

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Irfan Fitrat
Pengunjung menikmati suasana kawasan wisata Candi Prambanan, DI Yogyakarta, Jumat (15/1).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Pengunjung menikmati suasana kawasan wisata Candi Prambanan, DI Yogyakarta, Jumat (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengusulkan penyediaan transportasi publik menuju lokasi atau objek wisata. Keberadaan moda transportasi tersebut dinilai cukup penting untuk menunjang kebutuhan wisatawan.  

Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta menjelaskan, ide tersebut muncul setelah dinasnya menerima banyak laporan terkait sulitnya mendapatkan transportasi umum menuju lokasi wisata. Banyak masyarakat menginginkan moda transportasi untuk menunjang akses ke tempat wisata tersebut. “Saat ini tren wisata berbiaya rendah tengah naik dan opsi transportasi umum semakin dibutuhkan keberadaannya,” kata dia di Yogyakarta, Kamis (7/4).

Aris mencontohkan, dulu masih banyak angkutan umum ke daerah wisata kawasan Kaliurang. Namun, sekarang sudah susah untuk menuju kawasan tersebut dengan menggunakan angkutan umum. Karena itu, ia mengatakan, dinasnya mengusulkan kepada setiap pemerintah kabupaten yang memiliki destinasi wisata unggulan untuk menyediakan sarana transportasi umum. 

Angkutan umum tersebut, kata dia, nantinya bisa dikoneksikan dengan jaringan halte bus TransJogja. Dengan keberadaan moda transportasi publik ini, diharapkan wisatawan akan lebih mudah dan nyaman menuju ke lokasi wisata. “Transportasi tersebut nantinya dikelola masing-masing pemerintah kabupaten,” ujar dia.

Dengan menggunakan konsep buy the service, Aris menjelaskan, keberadaan angkutan umum penunjang pariwisata itu tidak hanya akan bermanfaat bagi wisatawan. Tetapi, kata dia, bisa juga menjadi sumber pemasukan baru untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten setempat. Selain itu, menurut dia, akan ada efek lainnya yang dirasakan pengelola wisata, masyarakat, serta pemerintah, bila semakin banyak wisatawan yang berkunjung. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement