Rabu 06 Apr 2016 19:41 WIB

Jumlah Rusunawa untuk Warga Kampung Luar Batang Kurang

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Karta Raharja Ucu
Kawasan permukiman di Luar Batang, Jakarta Utara, Rabu (4/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kawasan permukiman di Luar Batang, Jakarta Utara, Rabu (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Pemprov DKI Jakarta merelokasi warga RW 04 Pasar Ikan Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, sepertinya tidak akan berjalan mulus. Sebab, jumlah unit rusunawa yang tersedia saat ini diperkirakan tidak mencukupi menampung warga tersebut.

Pemprov DKI awalnya menyediakan tiga rusun untuk menampung ribuan warga Pasar Ikan yang terkena relokasi. Ketiga rusun itu adalah Rusunawa Rawa Bebek di Jakarta Timur, Rusunawa Kapuk Muara di Jakarta Utara, dan Rusunawa Marunda di Jakarta Utara.

Akan tetapi, berdasarkan data yang dihimpun Republika.co.id dari Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Jakarta Utara, Rabu (6/4), Rusunawa Kapuk Muara dan Rusunawa Marunda sendiri saat ini kondisinya sudah penuh. Hunian kosong untuk warga Pasar Ikan kini hanya tersedia di Rusunawa Rawa Bebek sebanyak 275 unit. Rinciannya, 125 unit berada di Blok E, 125 unit di Blok F, dan 25 unit di Blok A.

Sementara, jumlah penduduk RW 04 Pasar Ikan yang terkena dampak penggusuran mencapai 4.929 jiwa atau 1.728 kepala keluarga (KK). Ketika ditanya Republika.co.id, sejumlah pegawai dari Pemda DKI yang bertugas mendata proses relokasi Pasar Ikan, mengaku belum dapat memastikan apakah jumlah rusun nantinya bakal memadai untuk menampung para warga tersebut.

"Memang tidak semua warga yang dipindahkan ke rusun. Karena ada juga sebagian dari mereka yang kembali ke kampung halamannya masing-masing. Soal cukup atau tidaknya jumlah unit rusun yang tersedia, saya tidak bisa berkomentar," kata salah satu petugas di posko relokasi Pasar Ikan, Mukti, kepada Republika.co.id, Rabu (6/4).

Pemprov DKI dipastikan menggusur permukiman di RW 04 Pasar Ikan Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, pada bulan ini. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok beralasan, penggusuran dilakukan lantaran kawasan tersebut akan diubah menjadi ruang terbuka hijau, termasuk memperbaiki sheet pile sungai. Penggusuran kali ini juga diklaim sebagai bagian dari rencana Revitalisasi Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa oleh Pemprov DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement