Rabu 06 Apr 2016 18:13 WIB

Modus Baru Mengecoh Petugas Bandara, Sabu Cair

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ilham
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pasukan gabungan dari Polri, TNI, BNN, dan Bea Cukai menggelar operasi bersinar 2016 selama 30 hari, sejak 21 Maret hingga 20 April. Operasi tersebut guna pemberantasan narkotika di Indonesia.

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, bea cukai akan mendukung dalam mencegah masuknya narkotika ke Indonesia. Dari data yang ada di bea cukai, banyak narkotika diselundupkan dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

"Ada 16 kasus tahun ini, masuk melalui Batam, Jakarta, Tanjung Balai Karimun, Bandung, Tanjung Pinang dan melalui paket kantor pos di Pasar Baru," kata Bambang, saat mendampingi Kapolri dalam pemusnahan barang bukti sindikat narkotika Internasional di Pelabuhan Kelas II, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (6/4).

Ada banyak cara yang dilakukan agar barang haram tersebut terhindar dari pemeriksaan petugas. Misalnya dengan ditaruh di badan seseorang atau pengiriman lewat pos.

Disamping itu, terdapat modus baru yang dilakukan, yaitu penyelundupan sabu berbentuk cair. Barang tersebut terbesar berasal dari Malaysia. "Sisanya dari Taiwan, Singapura dan Belanda," kata Bambang.

Menurut Bambang, dalam tiga bulan terakhir berdasarkan data statistik bea cukai menyebut pencegahan meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini dinilai positif karena menandakan pencegahan dilakukan dengan gencar.

Namun, di sisi lain bermakna negatif. Pasalnya, tutur Bambang, Indonesia masih menjadi sasaran pasar peredaran narkotika Internasional. Untuk itu, Bambang mengimbau agar semua mewaspadai ancaman tersebut.

Deputi Penindakan dan Pemberantasan BNN, Brigjen Arman Depari menambahkan, BNN juga gencar melakukan operasi terhadap peredaran narkotika. Termasuk mengembangkan Tindak Pidana Pencucian Uang hasil dari peredaran narkotika tersebut.

"Kita telah mengamankan aset bergerak Rp 84 miliar terdiri dari bangunan, kendaraan bermotor, dan barang lain," ucap Arman.

Arman menegaskan, BNN akan terus menyiagakan anggotanya guna mengungkap peredaran narkotika di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement