Rabu 06 Apr 2016 13:42 WIB

Ongkos Angkut BBM di Papua Rp 400 Miliar

Kapal SPOB (Self Propelled Oil Barge)  Fajar Mekar 1 untuk mendistribusikan BBM di wilayah kepulauan Wakatobi.
Kapal SPOB (Self Propelled Oil Barge)  Fajar Mekar 1 untuk mendistribusikan BBM di wilayah kepulauan Wakatobi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) saat ini menyediakan biaya angkutan bahan bakar minyak (BBM) di Papua sebesar Rp 400 miliar.

"Besarnya biaya angkutan yang disediakan itu disebabkan sebagian besar BBM diangkut dengan menggunakan pesawat," kata General Manager Pertamina MOR VIII Jayapura Eldi Hendry di Jayapura, Rabu (6/4).

Ia mengatakan sudah menjadi kewajiban pemerintah melalui Pertamina untuk menyediakan dana angkutan agar harga BBM sama di seluruh Indonesia. "Hampir seluruh kabupaten di Papua sudah memiliki agen premium, minyak tanah, dan solar (APMS)," kata Eldi.

Menurut dia, untuk tahun 2016, Papua memperoleh jatah BBM sebanyak 253.458 kiloliter premium atau bensin, 144.784 kiloliter solar, dan 76.749 kiloliter minyak tanah. "Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya," kata Eldi tanpa memerinci lebih lanjut.

Ketika ditanya tentang pelayanan ke kawasan pegunungan Papua, Eldi menyatakan tidak ada masalah karena hampir semuanya sudah memiliki APMS sehingga tidak lagi mengambil jatah dari Wamena.

Saat ini hampir sebagian besar wilayah pegunungan dilayani dari Wamena mengingat untuk mengangkut BBM dapat menggunakan pesawat berbadan besar, sedangkan bila langsung ke kota/kabupaten hanya dapat diangkut dengan pesawat berbadan kecil dan jumlahnya terbatas.

"Mudah-mudahan jalan dapat segera terhubung sehingga pengiriman BBM dapat dilakukan melalui darat," harap Eldi Hendry.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement