REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Pendidikan Kota Semarang memastikan tahun ini tidak ada siswa yang membolos atau tidak mengikuti ujian nasional (UN) tanpa alasan dan keterangan yang jelas.
"Memang ada siswa yang tidak hadir, tetapi menyampaikan surat keterangan karena sakit," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Disdik Kota Semarang Sutarto di Semarang, Selasa (5/4) malam.
Sutarto yang juga Ketua Panitia UN Kota Semarang itu menjelaskan siswa yang tidak bisa mengikuti UN karena sakit atau memberikan surat keterangan diberikan kesempatan mengikuti UN susulan. Dari dua hari penyelenggaraan UN, yakni Senin (5/4) ada 48 siswa yang tidak bisa mengikuti UN karena sakit, sementara pada hari kedua, Selasa (5/4) juga ada 48 siswa yang absen karena sakit.
"Kebetulan, jumlah siswa yang tidak hadir selama dua hari penyelenggaraan UN sama, yakni 48 siswa. Namun, beberapa nama siswa ada yang berbeda sehingga ada lebih dari 48 siswa," katanya.
Ia mengatakan siswa yang tengah sakit memang diberikan kesempatan mengikuti UN susulan apabila memang kondisinya tidak memungkinkan ikut UN, sebab jika dipaksakan akan membebani siswa. Meski demikian, kata dia, ada satu siswa, yakni dari SMA Negeri 5 Semarang yang mengikuti UN di rumah sakit karena sudah kondisinya sudah memungkinkan untuk mengerjakan ujian dan diizinkan oleh dokter.
"Mereka yang tidak bisa mengikuti UN sudah menyampaikan keterangan dari sekolah maupun dokter. Jadi, tidak ada siswa yang bolos UN atau tidak hadir tanpa keterangan," kata Sutarto.