REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kereta Api Pasundan jurusan Surabaya menuju Bandung anjlok dekat pintu perlintasan di Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Selasa (5/4) sekitar pukul 01.04 wib. Anjloknya KA Pasundan kibatnya beberapa kereta terhambat melintasi jalur tersebut.
Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) II, Zunerfin mengatakan, KA Pasundan anjlok sekitar 100 meter dari pintu pelintasan. Lokomotif kereta anjlok karena dua as keluar dari jalur.
Satu as gerbong ketiga dan satu as gerbong kereta makan juga keluar dari jalur. PT KAI langsung mendatangkan Kereta Api NR yang membawa perlengkapan untuk memperbaiki rel dan kereta.
"Perbaikan membutuhkan waktu beberapa jam dengan mengganti bantalan rel dan memperbaiki gongsol yang amblas," kata Zunerfin kepada Republika.co.id, Selasa (5/4).
Zunerfin menjelaskan, yang mengalami anjlok di antaranya satu lokomotif dan dua gerbong kereta. Penyebab anjloknya KA Pasundan masih dalam penyelidikan. Namun, menurut dia, intensitas curah hujan yang tinggi beberapa waktu yang lalu bisa menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Dampak dari peristiwa tersebut ada beberapa KA yang tertahan. Zunerfin menerangkan, lima KA dari arah timur ke barat tertahan sementara waktu. Sementara, penumpang KA Pasundan sudah diangkut menggunakan mobil bis ke Bandung.
Petugas pintu pelintasan 213 Stasiun Leles, Asep Nurdiana menerangkan, jalur rel longsor diduga sebagai penyebab anjolknya kereta. Peristiwa anjolknya KA Pasundan mengakibatkan besi rel patah dan bantalan rel terlindas roda kereta api.
Lilis (30 tahun) warga Kampung Padisentra Desa Karangmulya mengatakan, terdengar suara gemuruh dari rumahnya yang berada dekat perlintasan kereta api. Awalnya ia mengira suara gemuruh datang dari mobil milik tetangganya.
"Tetapi kok suaranya keras sekali ketika keluar rumah ternyata kereta api," ujarnya.
Lilis memperkirakan kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 01.30 WIB. Kemudian, penumpang KA Pasundan baru turun dari kereta sekitar pukul 03.00 WIB. Ia melihat ibu-ibu yang menjadi penumpang KA Pasundan kesulitan turun dari kereta karena dari pintu keluar ke tanah terlalu tinggi.