REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Mantan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark mengakhiri spekulasi berbulan-bulan terkait pencalonannya untuk menggantikan Ban Ki-moon. Kepada BBC, Clark mengumumkan pencalonannya untuk jadi Sekretaris Jenderal PBB selanjutnya.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, ia mengatakan ingin mereformasi Dewan Keamanan PBB dengan membuat Jerman, Jepang, India dan Brasil sebagai anggota permanen. Ia menambahkan dua negara Afrika kemungkinan juga ikut masuk untuk merefleksikan kondisi abad 21.
Clark sebelumnya menjabat kepala Program Pengembangan PBB. Ia mengaku mempunyai pengalaman yang sudah terbukti untuk mengambil alih jabatan Ban. Ban rencananya akan pensiun Desember 2016.
Ia mengatakan PBB butuh satu alat baru untuk menghadapi isu keamanan dan perdamaian modern. "DK merefleksikan realita geopolitik tahun 1945, saya ingin membuatnya jadi abad 21 seperti kita hidup sekarang," kata Clark pada BBC.
Selain Clark, ada tiga perempuan lain yang digadang-gadang jadi pengganti Ban. Selain itu, ada empat pria yang juga jadi calon. Di antaranya Irina Bokova yang saat ini menjabat di Unesco dan Antonio Guterres dari UNHCR.
Baca juga, Bela Palestina, Netanyahu Sebut Sekjen PBB Dorong Teroris.