Selasa 05 Apr 2016 01:00 WIB

UN di Aceh Diwarnai Gangguan Listrik dan Internet

 Ilustrasi masalah pada layar komputer yang digunakan untuk ujian nasional berbasis Komputer (UNBK).
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Ilustrasi masalah pada layar komputer yang digunakan untuk ujian nasional berbasis Komputer (UNBK).

REPUBLIKA.CO.ID, LANGSA, ACEH -- Pelaksanaan ujian nasional pada hari pertama di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, diwarnai gangguan arus listrik dan putusnya koneksi internet di sejumlah sekolah, namun segera teratasi.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tamiang Ikhwanuddin di Karang Baru, Senin sore mengatakan, saat pelaksanaan UN berbasis komputer di SMA 4 Kejuruan Muda sempat terjadi penurunan tegangan arus listrik, namun dapat teratasi karena pihak sekolah menyediakan genset.

Selain gangguan listrik, lambatnya koneksi jaringan internet juga terjadi di SMA Percontohan Karang Baru dan SMAN 1 Seuruway. "Gangguan koneksi teratasi karena kita telah menyediakan modem di sekolah yang mengikuti program UNBK," jelas dia.

Kedua gangguan tersebut, lanjut Ikhwanuddin, bisa diatasi secara baik karena pihaknya bersama sejumlah sekolah telah berdiskusi terkait segala kemungkinan terjadinya kendala saat pelaksanaan UNBK tahun 2016.

Secara umum, sambung dia, pelaksanaan ujian nasional berlangsung aman dan lancar.

Sementara dilaporkan, Bupati Aceh Tamiang H Hamdan Sati memantau langsung pelaksanaan UN di beberapa sekolah diantaranya, SMAN 2 Kejuruan Muda, MAN Kualasimpang dan SMAN 4 Kejuruan Muda.

Sementara itu, pelaksanaan UNBK di Kota Langsa, pada hari pertama diikuti lima sekolah, yakni SMAN 1, SMAN 3, SMKN 1, SMKN 3 dan SMKN 4.

"Hari pertama kita prioritaskan sekolah yang ikut ujian berbasis komputer. Selanjutnya sekolah lain yang ujian manual," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Langsa, Saifuddin Razali.

Menurutnya, sebanyak 3.016 siswa yang mengikuti UN tahun 2016. Sejauh ini, lanjutnya, belum ada laporan tentang siswa yang berhalangan mengikuti UN. "Belum ada laporan yang berhalangan, semoga semuanya bisa mengikuti serentak dan sukses," jelasnya.

Sementara, dua orang siswa kelas III dari dua sekolah berbeda yang tertangkap berbuat asusila di sebuah warnet kawasan KM 5 Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat pada Sabtu malam kemarin, juga mengikuti UN di sekolahnya.

Keduanya mendapat izin meninggalkan Lapas Kelas II-B Langsa tempat yang bersangkutan dititipkan sementara selama proses hukum terhadap dirinya. "Kedua siswa itu bisa ikut UN dan sudah ada izin keluar sebentar untuk ujian saja," kata salah seorang petugas Lapas Kelas II-B Langsa.

Pantauan di lapangan, pelaksanaan UN hari pertama di Kota Langsa berlangsung aman dan lancar. Tampak sejumlah petugas pengawas UN dan aparat keamanan berjaga di sejumlah sekolah guna mengamankan jalannya UN 2016.

Selanjutnya, Bupati Bireuen H Ruslan M Daud juga meninjau langsung pelaksanaan UN di lima sekolah. Ia didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen Nasrul Yuliansyah dan tim monitoring dari provinsi.

Lima sekolah yang dikunjungi Bupati Ruslan dan rombongan adalah SMAN 1 Bireuen, SMAN 2 Bireuen, SMKN 1 Bireuen, MAN Bireuen dan SMAN 3 Bireuen. Sekolah yang melaksanakan UNBK di antaranya SMAN 1 Bireuen, SMAN 2 Bireuen, SMAN 3 Bireuen dan SMAS Sukma Bangsa, dengan peserta ujian lebih kurang 1.200.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement