REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Di tengah melonjaknya jumlah kendaraan bermotor di Malang, pemkot Malang berupaya meningkatkan jumlah ruang terbuka hijau. Hari ini, Senin, (4/4) bertempat di Jalan Malabar Malang, Walikota Malang M. Anton meresmikan Hutan Kota Malabar.
Hutan ini merupakan hutan kota hasil revitalisasi menggunakan dana CSR PT. Amerta Indah Otsuka. Anton didampingi Presiden Direktur PT. Amerta Indah Otsuka, Yosihiro Bando, bersama-sama meresmikan Hutan Kota Malabar.
Revitalisasi Hutan Kota Malabar diharapkan dapat memperbaiki iklim mikro dan pelestarian ekosistem lingkungan. Sehingga, penyediaan ruang terbuka hijau bagi masyarakat kota Malang makin terpenuhi.
Anton mengatakan taman-taman Kota Malang akan terus direvitalisasi sebagai bukti komitmen pemerintah untuk melestarikan lingkungan. "Harapannya ke depan kita dapat mengembalikan Malang sebagai kota bunga dan mengembalikan Malang sebagai kota yang sejuk," tegasnya.
Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor serta pertambahan jumlah penduduk memang menjadi salah satu faktor yang membuat suhu Kota Malang tak lagi sesejuk satu dekade silam.
Menurut Anton pemerintah Kota Malang sangat berkomitmen terhadap upaya perwujudan lingkungan yang kondusif bagi terciptanya kehidupan yang sehat. Kehidupan masyarakat yang sehat diyakini mampu memacu produktivitas serta menumbuhkan perekonomian masyarakat.
Hingga saat ini sejumlah taman yang sekaligus difungsikan sebagai ruang publik telah berdiri di Kota Malang. Akhir pekan lalu pemkot meresmikan Taman Slamet setelah sebelumnya juga meresmikan Taman Merjosari yang dilengkapi arena bermain anak.
UU Nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang mengamanatkan pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau perkotaan sebesar 20 persen RTH publik dan 10 persen RTH privat. RTH sangat penting sebagai paru-paru kota yang berfungsi menjaga suhu kota tetap sejuk, menurunkan kandungan polusi di udara, dan menjadi area resapan air.
Anton berharap hutan kota malabar menjadi lokasi yang asri, sejuk, dan aman sebagai tempat interaksi serta rekreasi luar ruangan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. (christiyaningsih)