REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Hari pertama pelaksanaan ujian nasional 2016 telah dimulai, Senin (4/4). Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Rudi Sabarudin mengungkapkan temuan adanya amplop soal ujian yang tertukar di salah satu SMK di Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Naskah soal yang sudah ada di dalam amplop itu ternyata salah, yang tercantum di situ Bahasa Indonesia untuk SMK, padahal seharusnya Bahasa Indonesia untuk SMA," kata Rudi sewaktu kunjungan ke SMA N 1 Bekasi mendampingi Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Senin (4/4).
Rudi mengungkapkan, kisah amplop yang tertukar itu terjadi di SMK Karya Guna 1, Kelurahan Durenjaya, Bekasi Timur. Naskah soal yang berada dalam amplop tersebut adalah soal Bahasa Indonesia untuk SMA IPA, padahal seharusnya soal SMK. Kendati sempat membuat siswa menunggu, Rudi mengatakan, masalah sudah langsung dapat ditangani.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menuturkan, menurut pantauannya, pelaksaan UNBK di SMA N 1 Bekasi berjalan lancar. Sistem UNBK ini merupakan kali pertama diterapkan bagi siswa-siswa SMA N 1 Bekasi. Sebanyak 400 siswa akan mengerjakan UNBK selama enam hari di empat laboratorium komputer.
Pelaksanaan UNBK di SMA N 1 Bekasi dibagi menjadi tiga gelombang mulai pukul 08.30 hingga pukul 16.00. Hal itu lantaran adanya keterbatasan jumlah komputer. Setiap satu gelombang sebanyak 130 peserta, dengan didampingi satu operator atau teknisi. Sementara, komputer cadangan yang disiapkan sebanyak 10 persen.
Tahun ini, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) diikuti sebanyak 17 SMA/SMK se-Kota Bekasi. Ketujuh belas SMA itu terdiri dari 4 SMA Negeri dan 6 SMA Swasta. Adapun, SMK peserta UNBK ada enam sekolah, meliputi 3 SMA Negeri dan 3 SMA Swasta.