Senin 04 Apr 2016 11:16 WIB

Disdik Sukabumi Cegah Kecurangan dalam UN

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Ujian Nasional
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kota Sukabumi menekan potensi kebocoran soal ujian nasional (UN). Upaya ini dilakukan agar pelaksanaan UN berjalan jujur dan tidak ada kecurangan.

Data Disdik Kota Sukabumi menyebutkan, sekolah yang melaksanakan UN online sebanyak 12 sekolah yakni empat sekolah SMA, tujuh SMK, dan satu Madrasah Aliyah (MA).

Sementara sisanya sebanyak 44 sekolah baik SMA, SMK, dan MA masih melakukan UN biasa atau berbasis kertas.Kepala Disdik Kota Sukabumi Dudi Fathul Jawad mengatakan, Disdik akan berupaya semaksimal mungkin agar UN bersih dari praktek kecurangan.

"Kalau ada guru yang misalnya membocorkan soal akan langsung ditindak," ujar dia, Senin (4/4).

Namun kata Dudi, hingga kini belum ada laporaan terkait kebocoran soal maupun praktek jual beli jawaban soal UN. Pasalnya, proses penjagaan berkas soal UN di Kantor Disdik dilakukan secara ketat oleh polisi dan Satpol PP.

Dudi mengatakan, pelaksanaan UN harus berjalan dengan jujur untuk mengukur sejauhmana kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran di sekolah. Jika ada kecurangan, maka hal tersebut tidak benar dan harus ditindak.

Sekretaris Disdik Kota Sukabumi menerangkan, jumlah peserta UN tingkat SMA di Sukabumi mencapai sebanyak 6.715 siswa. Rinciannya, sebanyak 3.725 siswa menjalani UN berbasis kertas.

Sementara sisanya sebanyak 2.990 pelajar mengikuti UN berbasis komputer.Ditambahkan Mulyono, pemkot berharap peserta UN online di Sukabumi akan terus bertambah banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement