REPUBLIKA.CO.ID, POSO -- Polda Sulawesi Tenggara kembali merilis 29 orang anggota kelompok Santoso cs. Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriady mengatakan sebelumnya jumlah DPO terorisme anggota Santoso sebanyak 41 orang. Namun, seiring berjalannya operasi Tinombala 2016, sebanyak 10 orang yang dinyatakan tewas dan dua orang di tangkap hidup.
"Artinya jumlah saat ini tersisa 29 orang yang masuk dalam DPO terorisme di wilayah Poso," ungkapnya, Ahad (3/4).
(Baca juga: Senjata Jadi Penghubung Santoso dan Kelompok Radikal Filipina)
Saat ini pihak kepolisian terus menyebarkan poster yang terdapat gambar 29 DPO tersebut ke masyarakat, sehingga bisa mengetahui ciri dan penampilan mereka. Hal ini dilakukan agar masyarakat waspada.
"Jumlah terakhir ini, masih terus dilakukan pengejaran aparat gabungan TNI Polri," ujarnya.
Menurut dia, tidak menutup kemungkinan ada tambahan orang yang masuk dalam kelompok Santoso, namun tidak termasuk dalam DPO. Hal ini dikarenakan oleh pergerakan mereka yang tidak seluruhnya diketahui oleh aparat keamanan.