REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Center for Budget Analysis Uchok Sky Khadafi mengatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dekat dengan perusahaan pengembang Agung Podomoro Land. Sampai-sampai Ahok punya panggilan khusus.
"Ahok dibilang atau ada istilah Gubernur Agung Podomoro," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (3/4).
(Baca juga: KPK Cegah Petinggi Agung Sedayu)
Setelah Direktur Agung Podomoro Land menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ahok dinilai langsung cuci tangan, dan menyalahkan pihak pengembang. Dengan adanya kasus tersebut, Uchok menilai reklamasi pantai Jakarta harus disetop.
"Lantaran ilegal, merusak lingkungan, dan korup. Peruntukan reklamasi ini bukan untuk masyarakat umum, melainkan tak lebih untuk bisnis perusahaan Podomoro doang," kata dia.
Menurut Uchok, KPK juga harus segera memanggil Ahok dan secepatnya diperiksa. Dia menyebut terjadinya suap ini lantaran ada pemberian izin atas reklamasi pulau. Selama ini, kesulitan untuk realisasi reklamasi pulau disebabkan DPRD DKI Jakarta tidak mau atau sebagian tidak setuju dengan peraturan daerah (perda) yang mendukung reklamasi pantai.
"Maka, satu persatu dewan (diduga) mau disuap," ujarnya.