Jumat 01 Apr 2016 16:20 WIB

Kualitas Udara Sleman Cenderung Terus Menurun

Ilustrasi.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kondisi kualitas udara di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih relatif baik, namun ada kecenderungan terus menurun, kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Purwanto.

"Hasil pengujian sesaat terhadap kualitas udara ambient yang dilakukan pada 2015 tidak memenuhi baku mutu udara ambient sesuai dengan keputusan Gubernur DIY," kata Pirwanto, Jumat (1/4).

Menurut dia, parameter sulfur dioksida dari waktu ke waktu menunjukan peningkatan meskipun masih di bawah baku mutu dan parameter nitrogen dioksida dan debu cenderung naik.

"Sumbangan terbesar terhadap pencemaran adalah pencemaran yang berasal dari sektor transportasi utamanya dari emisi gas buang kendaraan bermotor," katanya.

Ia mengatakan dari hasil penelitian dan pengukuran beban pencemaran udara diseluruh kota besar di Indonesia yang dilakukan Kementrian Lingkungan Hidup bahwa pencemaran udara untuk 2016 diprediksi mengalami kenaikan dibandingkan dengan kondisi sekarang apabila tidak ada upaya-upaya pengendalian pencemaran udara yang dilakukan.

"Pemakaian kendaraan bermotor sebagai salah satu pemanfaatan perkembangan teknologi selain mempunyai dampak positif juga berdampak negatif yakni berpotensi menurunkan derajat kesehatan manusia," katanya.

Purwanto mengatakan, dari data tersebut, dalam rangka hari jadi ke 100 atau satu abad Sleman, akan diadakan lomba emisi gas buang kendaraan bermotor roda empat untuk kendaraan operasional instansi badan/dinas/kantor terkait. "Kami juga membuka konsultasi perawatan kendaraan bermotor bagi kendaraan yang tidak lolos uji," katanya.

Ia mengatakam, kegiatan tersebut akan dilangsungkan pada Rabu (6/4) dan Kamis (7/4) mulai jam 08.00 WIB di Lapangan Denggung Sleman.

"Hari pertama dikhususkan kendaraan dinas, sebagai lomba uji emisi dan siangnya dilanjutkan uji petik kendaaraan umum, sedang hari berikutnya Kamis 7 April 2016 akan dilanjutkan uji petik emisi kendaraan bermotor roda empat pribadi maupun kendaraan umum niaga," katanya.

Dalam pelaksanaannya akan didukung Pusat Pengolahan Ekoregion Jawa (PPEJ) Kementrian Lingkungan Hidup dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). "Maka diharapkan peran masyarakat pemilik kendaraan roda empat dan kendaraan niaga untuk ikut berpartisipasi mengikuti uji petik emisi kendaraan bermotor," katanya.

Ia mengatakan, target dalam uji emisi maupun uji petik nantinya 80 untuk kendaraan dinas roda empat dan 520 kendaraan roda empat umum maupun niaga. "Dari target tersebut diperkirakan pada pelaksaanaan nanti akan jauh melampaui target seperti pelaksanaan tahun sebelumnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement