Jumat 01 Apr 2016 07:06 WIB

Risma Pertimbangkan Usulan Penurunan Tarif Angkot

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mempertimbangkan adanya usulan penurunan tarif angkutan kota (angkot), Ini menyusul penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 1 April 2016.

"Kami akan membicarakan masalah ini dengan para pengemudi dan pengelola angkot dulu," kata Tri Rismaharini saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (31/3). Namun menurut dia, pihaknya memperkirakan penurunan tarif angkot itu sulit. "Sekarang saja mereka sepi. Kalau turun tiga persen, turun berapa tarifnya," katanya.

Risma menyebutkan saat ada kenaikan harga BBM pun pengelola dan pengemudi angkot tidak menaikkan tarif. Kalau sekarang dengan BBM harganya hanya turun rata-rata Rp 500 per liter, lanjut dia, berapa penurunan tarif angkot yang saat ini rata-rata sekali jalan Rp 4 ribu.

"Kalaupun harus turun 3 persen hanya sekitar Rp 150 sangat sulit memberi pengembalian, karena uang koin juga tidak lagi banyak digunakan masyarakat," katanya.

Selain soal tarif, lanjut dia, pembicaraan dengan pengemudi dan pengelola angkot juga terkait dengan revitalisasi angkutan massal kota Surabaya. "Pak Irvan (Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya), sudah tahu teknisnya. Mereka juga sudah membentuk koperasi. Jadi saat ini saya mau push untuk bisa segera dilaksanakan," katanya.

Selain revitalisasi kendaraan, Risma juga akan mengubah sistem dengan memberikan gaji bulanan kepada para pengemudi angkot itu, sehingga pelayanan yang mereka berikan ke masyarakat bukan lagi untuk atau demi kejar setoran. Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga melakukan sosialisasi dan kerja sama dengan akademisi untuk membentuk perubahan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan kendaraan umum.

"Tidak hanya angkotnya yang diubah, sosial masyarakat juga kami edukasi agar bisa memanfaatkan angkutan umum dibanding kendaraan pribadi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement