Jumat 01 Apr 2016 06:23 WIB

Gorontalo tak Miliki Prodi Kedokteran

Rep: Wilda fizriyani/ Red: Angga Indrawan
Aktivitas dalam dunia kedokteran. Illustrasi.
Foto: Republika/ Wihdan
Aktivitas dalam dunia kedokteran. Illustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sampai saat ini Gorontalo belum juga memiliki program studi (prodi) atau fakultas kedokteran. Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim pun menyampaikan usulannya agar bisa diizinkan mendirikan prodi atau fakultas kedokteran di wilayahnya.

"Kami berharap program dan kebijakan pemerintah agar Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dapat mendirikan fakultas kedokteran," ujar Idris dalam acara ramah tamah bersama Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir di Rumah Dinas Gubernur Gorontalo, Jumat (1/4). Usulan ini jelas sangat serius karena pihaknya sudah mempersiapkan diri selama dua tahun belakangan ini.

Idris juga mengutarakan usulannya ihwal pendirian politeknik berstatus negeri. Saat ini pendirian tersebut penting karena sangat diperlukan keahlian tingkat madya di Gorontalo.

Keinginannya pun sempat terhenti karena adanya informasi moratorium pemerintah pusat terhadap pendirian politeknik negeri. Namun dia mengaku baru mendapat konfirmasi bahwa moratorium ini hanya berlaku di Pulau Jawa yang jumlahnya sudah cukup banyak. Sementara untuk wilayah Indonesia Timur terutama Gorontalo masih memiliki kesempatan untuk mendirikannya.

"Karena kita memang belum punya politeknik negeri hingga saat ini," kata dia. Untuk itu, dia berharap usulan dam target tersebut bisa terwujud.

Dia berpendapat, perhatian pemerintahnya terhadap perguruan tinggi bukan hanya kebutuhan tenaga kesehatan atau tenaga teknik di Gorontalo semata. Akan tetapi karena kedudukan perguruan tinggi sangat penting. Pemerintah Gorontalo sangat membutuhkan riset dan penelitian dari perguruan tinggi.

"Pasalnya satu perencanaan yang komprehensif di pemerintah harus didasarkan pada riset dan penelitian. Kalau tidak dilakukan, kita tentu akan mendapatkan kegagalan," ujar Idris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement