REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan fokus menangani lima subsektor industri kreatif pelaku usaha yang masih berada pada tahap awal atau start up.
"Kita punya inisiatif untuk membentuk Bekraf Start Up, akan ada lima subsektor yang difokuskan itu untuk start up," kata Deputi Bidang Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Hari Santosa Sungkari di Malang, Jawa Timur, Rabu malam.
Hari menambahkan, lima subsektor dari 16 subsektor industri kreatif yang akan fokus ditangani oleh Bekraf adalah subsektor aplikasi, game, animasi, fashion, dan desain. Meskipun Bekraf berfokus pada lima sektor tersebut, namun bukan berarti sektor lain akan ditinggalkan.
"Untuk subsektor lain juga ada programnya, seperti dana ekonomi kreatif, pendaftaran HKI gratis untuk semua subsektor asal memiliki produk dan di bidang ekonomi kreatif. Kita tidak melakukan pendaftaran di luar itu," kata Hari.
Hari menjelaskan, langkah untuk memfokuskan subsektor tersebut sesungguhnya juga harus dilakukan oleh masing-masing kabupaten atau kota. Karena tiap-tiap daerah memiliki potensi yang berbeda-beda untuk membentuk kota kreatif.
"Kota Kreatif merupakan infrastruktur kegiatan ekonomi kreatif yang pada akhirnya akan menghasilkan kesejahteraan bagi penduduk di daerahnya maupun secara nasional. Harus ada fokus karena tiap kota dan kabupaten memiliki potensi yang berbeda," kata Hari.
Bekraf telah merumuskan sebanyak 16 subsektor industri kreatif untuk dikembangkan dalam rangka menopang perekonomian nasional.
Sebanyak 16 subsektor tersebut adalah aplikasi dan pengembangan game, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi video, fotografi, kriya atau kerajinan, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.