Kamis 31 Mar 2016 08:18 WIB

Ratusan Unggas di Kabupaten Bekasi Positif Flu Burung

Rep: C38/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi flu burung.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi flu burung.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kasus avian influenza atau flu burung terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Ratusan unggas di Kabupaten Bekasi dinyatakan positif terkena flu burung selama kurun waktu Januari-Maret 2016. Kasus flu burung ini terjadi di tiga tempat dengan total unggas yang terinfeksi sebanyak 467 ekor.

Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Bekasi, Wahyudi Asmar, mengatakan, selama triwulan pertama 2016, kasus flu burung terjadi di tiga kecamatan di Kabupaten Bekasi. Ketiganya antara lain Babelan, Tambun Selatan, dan Cikarang Pusat.

"Unggas yang dinyatakan positif flu burung ada 467 ekor, terdiri dari 13 ekor ayam kampung, 450 itik, 2 entok, dan 2 jenis unggas lain. Unggas yang mati terdiri dari 4 ekor ayam kampung, 30 itik, 1 entok, dan 1 unggas lain," kata Wahyudi merinci, kepada Republika, Rabu (30/3).

Kasus flu burung pertama di Kabupaten Bekasi terjadi pada 20 Januari 2016. Sebanyak 450 itik milik Matar, warga Kampung Pondok Soga RT 08/04 Desa Pantai Hurip Kecamatan Babelan, dinyatakan positif flu burung. Jumlah ini merupakan yang terbanyak selama triwulan pertama 2016. Kurang lebih 30 ekor di antaranya mati.

Pada 7 Februari 2016, Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan kembali menemukan enam unggas positif terinfeksi flu burung di Perum Sinar Kompas Utama, Jalan Melati RT 05/05 Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan. Keenam unggas milik Paulus Hadi tersebut terdiri dari 2 ekor ayam, 2 ekor entok, dan 2 ekor jenis unggas lain. Sebanyak 4 ekor di antaranya mati.

Kasus ketiga terjadi pada 3 Maret 2016 di Kampung Cikuya RT 01/14, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Pusat. Sebanyak 11 ayam kampung milik Djafar Shidiq dinyatakan positif, dua di antaranya mati. Depopulasi terbatas dilakukan terhadap sembilan ekor unggas lain yang dinyatakan positif.

Wahyudi menyatakan, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah pengendalian terhadap kasus flu burung yang menimpa tiga lokasi tersebut.

Selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat, petugas kesehatan juga melakukan desinfeksi, bio security, dan depopulasi terbatas. Depopulasi dilakukan pada seluruh unggas yang telah dinyatakan positif flu burung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement