REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Peter Jacobs mengatakan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak akan berdampak besar ke inflasi Kota Manado, Provinsi Sulut.
"Jika terjadi penurunan harga BBM pasti akan berdampak pada penurunan administered inflation dan akan mempengaruhi pada perhitungan inflasi," kata Peter di Manado, Rabu (30/3).
Peter mengatakan memang pengaruhnya bukan pada Maret 2016, tapi nantinya pada April 2016 mendatang. Dia mengatakan bobot harga BBM hanya 2,21 persen pada inflasi sehingga penurunannya tidak terlalu besar.
Pertamina akhirnya menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) baik subsidi maupun non subsidi mulai, Rabu (30/3) hari ini.
Penurunan harga BBM?dalam rangka penyesuaian terkait terus turunnya harga minyak dunia. Untuk BBM nonsubsidi seperti Pertalite turun Rp 200 dari Rp 7.500 per liter menjadi Rp 7.300 per liter.
Pertamax turun Rp 200 per liter dari Rp 8.400 menjadi Rp 8.200 per liter. Pertamax Plus turun Rp 200 per liter dari Rp8.900 per liter menjadi Rp 8.700 per liter. Sementara Pertamina Dex turun Rp 200 dari Rp 9.000 per liter menjadi Rp 8.800 per liter.
Solar Non Subsidi turun Rp 200 dari Rp 7.800 per liter menjadi Rp 7.600 per liter.