Rabu 30 Mar 2016 21:54 WIB

TNI Siapkan Kapal Pembebasan WNI yang Disandera Abu Sayyaf

Lokasi Provinsi Sulu di Filipina, sarang gerilyawan lokal Abu Sayyaf
Foto: lowlands-l.net
Lokasi Provinsi Sulu di Filipina, sarang gerilyawan lokal Abu Sayyaf

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Staf TNI Angkatan Laut RI, Laksamana TNI Ade Supandi menyampaikan telah menyiapkan kapal untuk membantu pembebasan warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

"Untuk pembebasan Panglima TNI yang mengatur, semua ada konsepnya," kata dia di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (30/3).

Ia menyampaikan hal itu usai mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) untuk melaksanakan sejumlah kegiatan diantaranya sebagai pembicara Seminar Nasional. Menurut dia pihaknya sudah punya pengalaman saat membebaskan kapal yang di sandera di Somalia bedanya saat ini terjadi di perairan negara Filipina.

"Semua rencana sudah disiapkan Panglima TNI, pasukan elit sudah disiagakan," ujar dia.

Sebelumnya Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah Filipina dalam upaya pembebasan 10 WNI yang disandera oleh perompak kelompok Abu Sayyaf.

"Seperti telah disampaikan Menlu Retno Marsudi, prioritas kita adalah menyelamatkan warga negara," katanya.

Menurutnya berdasarkan monitor dan koordinasi dengan tim dari Filipina, lokasinya ada di Filipina. Mereka sudah tahu tempatnya, nanti setiap saat saya koordinasi, monitor, kemudian saya hanya menyampaikan apapun yang diperlukan pemerintah Filipina, kami siap.

Ia mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi terus, apapun yang mereka (Filipina) perlukan akan disiapkan.

"Negosiasi akan saya lakukan dengan panglimanya. Prioritas utama pemerintah adalah menyelamatkan WNI," tegas mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.

Sementara, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pasukan TNI sudah siap apabila tentara Filipina meminta bantuan Indonesia menangani perompak yang membajak dua kapal Indonesia dan menyandera 10 WNI.

"Saya rasa tentara sudah siap semua tinggal tergantung sana, karena rumah orang. Kalau dia (Filipina) bilang siap kita nonton saja, kalau dia minta bantuan kita tangani," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement