REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tebing Kali Code di wilayah Terban Gondokusuman Yogya, longsor, Rabu (30/3) pagi. Longsor terjadi pada saat cuaca cerah atau tidak sedang hujan.
Kejadian tersebut sempat membuat warga sekitar terkejut. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun material longsor, menimbun salah satu sumber mata air. Selain itu, bangunan yang berada di atas tebing, juga terancam longsor.
Salah satu saksi mata, Yanto, warga Jetisharjo, mengatakan, tebing tersebut longsor sekitar pukul 08.20 WIB.
Longsornya tebing, tidak terjadi satu kali, namun beruntun. Berawal dari kerikil berjatuhan, terbentuk rongga lalu ambrol."Sebelum longsor, ada tanda alam yang tidak biasa. Yakni, sumber mata air yang mendadak berhenti sejak pagi," katanya.
Longsornya tebing setinggi sekitar 4 meter tersebut juga menutup mata aiir yang digunakan warga untuk mencari air bersih. Mata air ini, biasanya, digunakan warga untuk mandi dan mencuci.
Beruntung, pada saat longsor terjadi, tidak ada warga yang beraktivitas di sumber mata air tersebut. Sehingga tidak menimbulkan korban. Namun longsor menyebabkan sumber mata air tidak dapat digunakan kembali.
Sedikitnya, sekitar 200 KK di wilayah Jetisharjo yang sudah tersambung dengan jaringan pipa, tidak dapat memanfaatkan sumber mata air tersebut. Warga hanya mengandalkan satu sumber mata air yang berada di sisi selatan.
Berdasarkan pantauan, longsor menghantui bangunan pertokoan yang berada di atas tebing yang ambrol. Bahkan, beberapa pondasi bangunan, terlihat menggantung. Jika hujan deras mengguyur, tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan bangunan tersebut longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogya, Agus Winarta mengatakan, longsornya tebing di Terban ini dimungkinkkan karena gerusan air hujan yang terus menerus selama sepekan terakhir. "Sepekan terakhir hampir tiap hari Yogya diguyur hujan lebat," ujarnya.
Terkait longsor itu sendiri, pihaknya sudah menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan langkah antisipasi. Penanganan longsor hanya dapat dilakukan darurat, salah satunya dengan menutup bagian yang longsor menggunakan terpal agar tidak terkikis hujan.
Agus Winarta meminta, warga yang tinggal di atas tebing yang longsor, untuk waspada. Warga harus dapat membaca tanda-tanda longsor. "Kami harap warga yang berada di atas lokasi longsor, mewaspadai longsor susulan. Apalagi bangunannya berada tepat di atas lolasi longsor," katanya.